Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat pembom siluman B-21 akan menjadi aset utama dalam setiap perang konvensional dengan China, terbang jarak jauh dan melepaskan rudal jelajah jarak jauh terhadap target musuh. Selain misi konvensional, B-21 juga akan terbang dengan senjata nuklir, bertindak sebagai salah satu kaki dari triad nuklir AS. B-21 juga akan membawa bom gravitasi nuklir B61-12 dan rudal jelajah nuklir AGM-86B. Foto : autoevolution
Northrop Grumman akan menjalankan mesin dan tes kecepatan rendah dan tinggi sebelum pembom B-21 Raider terbang untuk pertama kalinya dari Plant 42 ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California, di mana tes penerbangan formal akan dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah tes itu berhasil, Northrop, B-21 dari enam yang sekarang dalam produksi atau pengujian terus menuju penerbangan pertamanya. Fase uji darat selanjutnya akan melibatkan menyalakan pembom, menguji subsistemnya, dan menerapkan pelapis dan cat. Northrop mengumumkan pada awal Maret bahwa fase uji coba darat telah dimulai. Foto : Northrop Grumman
Pesawat pembom siluman B-21 Raider pertama menyelesaikan yang pertama dalam serangkaian tes darat di Air Force Plant 42 di Palmdale, California, awal bulan ini. Uji kalibrasi beban adalah yang paling kritis dalam prosesnya, dimaan latihan ini melibatkan konfigurasi instrumen pesawat dan memverifikasi integritas strukturalnya dengan memberikan tekanan yang bervariasi. Foto : Northrop Grumman
Angkatan Udara AS mengatakan pesawat pembom siluman B-21 Raider barunya akan terbang pada tahun 2023 yang sebelumnya diperkirakan akan terbang pada 2022. Meskipun tertunda, pesawat ini sesuai jalur dan rencana tetap dalam anggarannya serta keajaiban modern untuk program pertahanan yang mahal. Foto : Northrop Grumman
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
