Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang petugas dari British American Tobacco menunjukkan sebungkus rokok Kent (kanan) dan pemanas tembakau elektrik 'Glo' dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, 8 November 2016. Glo mampu memanaskan rokok tembakau Kent tanpa dibakar namun menghasilkan uap atau asap. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Seorang petugas dari British American Tobacco (BAT) menunjukkan cara kerja pemanas tembakau elektrik 'Glo' dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, 8 November 2016. Rokok tembakau elektrik ini bersuhu pembakaran 240 derajat celsius, sedangkan suhu rokok tembakau biasa mencapai 800 derajat celsius. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang petugas dari British American Tobacco (BAT) menunjukkan cara kerja pemanas tembakau elektrik 'Glo' dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, 8 November 2016. BAT menghabiskan dana mencapai Rp 13 triliun lebih untuk mengembangkan rokok tembakau elektrik ini. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Seorang petugas dari British American Tobacco (BAT) menunjukkan rokok Kent usai dibakar dengan pemanas tembakau elektrik 'Glo' dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, 8 November 2016. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Seorang pengunjung mencoba rokok tembakau elektrik Glo dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, 8 November 2016. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini