Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga terlihat di tempat perlindungan bom di Stepanakert, ibu kota wilayah Nagorno-Karabakh, 28 September 2020. Sejak meletusnya pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan, warga sipil mencari perlindungan di shelter dan ruangan bawah tanah. Kementerian Luar Negeri Armenia/Handout via REUTERS
Warga sipil berkumpul di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom di wilayah Nagorno-Karabakh di Stepanakert, 30 September 2020. Hingga hari ke-7 konflik militer antara Armenia dan Azerbaijan, korban tewas meningkat menjadi 230 orang. Vahram Baghdasaryan/Photolure via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga sipil berkumpul di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom di wilayah Nagorno-Karabakh di Stepanakert, 30 September 2020. Nagorno-Karabakh merupakan daerah kantong etnis Armenia di Azerbaijan yang memisahkan diri pada 1990-an. Vahram Baghdasaryan/Photolure via REUTERS
Penduduk setempat berlindung di ruang istirahat selama pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri di kota Terter, Azerbaijan 30 September 2020. Nagorno-Karabakh mengatakan 51 prajuritnya telah tewas, meningkatkan total kerugiannya menjadi 198. REUTERS/Aziz Karimov
Para pria menonton TV saat mereka bersembunyi di ruang bawah tanah selama penembakan dalam pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh, di desa Shikharkh, Azerbaijan, 3 Oktober 2020. Azerbaijan mengatakan 19 warga sipilnya telah tewas, tetapi belum mengungkapkan kerugian militernya. REUTERS/Aziz Karimov
Penduduk lokal berkumpul di luar ruang istirahat dalam persiapan untuk berlindung selama pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh di kota Terter, Azerbaijan, 30 September 2020. Sebelas kematian warga sipil telah dilaporkan oleh Nagorno-Karabakh dan dua di Armenia. REUTERS/Aziz Karimov
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini