Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga melintasi toko yang tutup di pertokoan Sarinah menjelang diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat merebaknya wabah COVID-19 di Jakarta, 13 April 2020. Hanya kurang dari tiga bulan sejak mulai merebaknya wabah virus Corona di Indonesia, ramalan ekonomi tanah air pun berubah drastis akibat virus penyebab COVID-19 tersebut. Bank Indonesia (BI) pun telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi di bawah lima persen atau hanya sekitar 2,5 persen saja, dari yang pernah tumbuh mencapai 5,02 persen. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Pengumuman penutupan toko akibat merebaknya wabah COVID-19 terpasang di pintu sebuah toko yang tutup di kawasan Pasar Baru, Jakarta, 13 April 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia cukup terhantam dengan penyebaran COVID-19, bukan hanya pada sektor kesehatan manusia, namun juga telah mengganggu kesehatan ekonomi global. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang laki-laki mengenakan masker dan berdiri di depan toko yang tutup akibat merebaknya wabah COVID-19 di Pasar Minggu, Jakarta, 13 April 2020. Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam skenario terburuk bisa mencapai minus 0,4 persen, Hal itu dapat terjadi karena perpaduan gejolak pada aspek kesehatan yang merembet ke sektor ekonomi serta sebagian besar aktivitas ekonomi terhenti demi mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Deretan manekin berada di Pasar Tasik yang tutup saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) COVID-19 di kawasan Tanah Abang, Jakarta, 13 April 2020. Untuk membendung meluasnya dampak COVID-19 di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis beberapa kebijakan. Di antaranya,trading halt atau pembekuan selama 30 menit jika IHSG turun sebesar lima persen.Trading halt pertama kali sepanjang sejarah pasar modal Indonesia berlangsung pada Kamis (12/3/2020) dan telah terjadi lima kali sejak itu. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Karyawan menunggu konsumen di sebuah kios telepon seluler yang masih buka di antara kios yang tutup saat merebaknya wabah COVID-19 di Terminal Blok M, Jakarta, 13 April 2020. Tak bisa mengelak, sektor UMKM adalah sektor yang paling pertama terdampak wabah COVID-19 karena ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat. Kondisi tersebut diperparah dengan kendala impor bahan baku dan barang modal dari China yang menjadi episentrum pandemi. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Sejumlah warung makan tutup saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat merebaknya COVID-19 di kawasan Kalibata, Jakarta, 13 April 2020. Kenaikan harga barang ditambah penghasilan yang menurun adalah kombinasi fatal pemukul daya beli. Pemerintah harus mengantisipasi merosotnya konsumsi yang selama ini jadi penyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini