Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seragam sekolah bernoda darah milik pemenang Nobel, Malala Yousafzai, dipajang di Nobel Peace Center, di Oslo, 9 Desember 2014. Yousafzai, ditembak di kepala oleh Taliban pada 2012 karena memperjuangkan hak-hak pelajar perempuan untuk dapat bersekolah. REUTERS/Suzanne Plunkett
Pekerja Nobel Peace Center berfoto di sebelah seragam sekolah bernoda darah milik Malala Yousafzai, di Oslo, Norwegia, 9 Desember 2014. Yousafzai, berbagi hadiah Nobel bersama aktivis hak anak dari India, Kailash Satyarthi, hari ini. AP/Matt Dunham
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas medis Pakistan membawa Malala Yousafzai, yang baru berusia 14 tahun, di atas tandu setelah mengalami luka tembak di Mingora, 9 Oktober 2012. STR/AFP/Getty Images
Malala Yousafzai bersama ayahnya, Ziauddin dan kedua adiknya, Atal Khan (kanan) dan Khushal Khan, saat menjalani pemulihan akibat lukanya di RS Birmingham, Inggris, 26 Oktober 2012. Queen Elizabeth Hospital Birmingham via Getty Images
Seorang reporter TV dari Jepang, meliput seragam sekolah yang dipakai Malala Yousafzai saat ditembak oleh Taliban di Nobel Peace Center, Oslo, Norwegia, 9 Desember 2014. Ini merupakan pertama kalinya seragam ini dipamerkan ke publik. REUTERS/Suzanne Plunkett
Malala Yousafzai (17 tahun) tiba di Oslo untuk menghadiri penganugerahan Nobel Perdamaian di Oslo, 8 Desember 2014. 2014. Ia juga menjadi peraih Nobel perdamaian termuda sepanjang sejarah. REUTERS/Suzanne Plunkett
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini