Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militan dari Republik Rakyat Luhansk (LNR) berada di posisi pertempuran di garis pemisahan dari angkatan bersenjata Ukraina di pemukiman Donetskyi di Wilayah Luhansk, Ukraina 8 April 2021. REUTERS/Alexander Ermochenko
Seorang militan dari Republik Rakyat Luhansk (LNR) berjalan di parit di posisi pertempuran di garis pemisahan dari angkatan bersenjata Ukraina di pemukiman Donetskyi di Wilayah Luhansk, Ukraina 8 April 2021. REUTERS/Alexander Ermochenko
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Pada 9 April 2021 pemberontak separatis yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina telah bentrok di bagian timur negara itu. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Pada 26 Maret silam, empat serdadu Ukraina tewas akibat tembakan senjata artileri Rusia ke kawasan timur Ukraina. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berjalan di sepanjang parit dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Penumpukan tentara Rusia itu menyiratkan adanya keinginan mengakhiri kesepakatangencatan senjata yang berlaku sejak pertengahan 2020 lalu. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berjalan di sepanjang parit dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Sejak 2019 Rusia dikabarkan giat menumpuk pasukan di perbatasan ke Ukraina. Namun eskalasi sejak pekan lalu mendorong Pakta Pertahanan Atlantik Utara menyuarakan sikap. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini