Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Kirab Budaya Nyadran Sendang Curug Sari di Semarang

21 Januari 2024 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 4

Warga berebut gunungan hasil bumi dalam kirab budaya nyadran Sendang (sumber air) Curug Sari Sironjang, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Tradisi nyadran yang dilakukan turun temurun dari leluhur dengan mengarak berbagai macam hasil bumi, jajanan dan kirab budaya itu sebagai ungkapan wujud rasa syukur warga setempat kepada Tuhan atas kelimpahan sumber mata air dari tujuh sendang di daerah itu sekaligus mempromosikan potensi wisata melalui tradisi budaya kearifan lokal. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 4

Warga membawa kendi berisi mata air dalam kirab budaya nyadran Sendang (sumber air) Curug Sari Sironjang, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Tradisi nyadran yang dilakukan turun temurun dari leluhur dengan mengarak berbagai macam hasil bumi, jajanan dan kirab budaya itu sebagai ungkapan wujud rasa syukur warga setempat kepada Tuhan atas kelimpahan sumber mata air dari tujuh sendang di daerah itu sekaligus mempromosikan potensi wisata melalui tradisi budaya kearifan lokal. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 4

Panitia menuangkan air ke dalam sendang (sumber air) dalam kirab budaya nyadran Sendang Curug Sari Sironjang, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Tradisi nyadran yang dilakukan turun temurun dari leluhur dengan mengarak berbagai macam hasil bumi, jajanan dan kirab budaya itu sebagai ungkapan wujud rasa syukur warga setempat kepada Tuhan atas kelimpahan sumber mata air dari tujuh sendang di daerah itu sekaligus mempromosikan potensi wisata melalui tradisi budaya kearifan lokal. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 4

Warga berebut gunungan hasil bumi dalam kirab budaya nyadran Sendang (sumber air) Curug Sari Sironjang, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Tradisi nyadran yang dilakukan turun temurun dari leluhur dengan mengarak berbagai macam hasil bumi, jajanan dan kirab budaya itu sebagai ungkapan wujud rasa syukur warga setempat kepada Tuhan atas kelimpahan sumber mata air dari tujuh sendang di daerah itu sekaligus mempromosikan potensi wisata melalui tradisi budaya kearifan lokal. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus