Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muthia Eriani (30 tahun) berpose di rumahnya, di Jorong Galanggang Tangah, Nagari Sungayang, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa, 20 Oktober 2020. Mereka adalah orang-orang yang memiliki sindrom Waardenburg, sindrom langka yang menyebabkan gangguan pendengaran, perubahan warna mata, kulit, rambut, dan bentuk wajah. ANTARA/Iggoy El Fitra
Alika (2,5 tahun) berpose di rumahnya, di Jorong Padang Data, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa, 20 Oktober 2020. Namun di Sumatera Barat, orang-orang yang bersuku Minangkabau itu memiliki mata biru yang merupakan turunan dari keluarga mereka. ANTARA/Iggoy El Fitra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sahara Amelia (12 tahun) berpose di rumahnya, di Kelurahan Kurao Pagang, Padang, Sumatera Barat, Kamis, 22 Oktober 2020. Bermata biru, biasanya didapatkan dari keturunan bangsa luar negeri, sebab di Indonesia sendiri, tidak ada suku asli yang memiliki mata biru. ANTARA/Iggoy El Fitra
Fitri Yenti (45 tahun) berpose di rumahnya, di Jorong Batu Lipai, Nagari Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa, 20 Oktober 2020. Sindrom Waardenburg adalah kondisi genetik langka, yang hanya diderita oleh 1 dari 40.000 orang di dunia. ANTARA/Iggoy El Fitra
Darmi Wilta (62 tahun) berpose di rumahnya, di Jorong Dalam Koto, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Rabu, 21 Oktober 2020. Darmi Wilta memiliki dua iris mata berwarna biru namun mengalami gangguan pendengaran sejak lahir. ANTARA/Iggoy El Fitra
Surya Lestari (25 tahun) yang memiliki dua irid mata berwarna hijau berpose di rumahnya, di Jorong Bukit Gombak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa, 20 Oktober 2020. Selain biru, sejumlah warga di Sumatra Barat juga memiliki iris berwarna unik lainnya seperti coklat terang dan hijau. ANTARA/Iggoy El Fitra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini