Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisatawan dan warga menyaksikan pembakaran peti berbentuk sapi yang berisi jenazah Anak Agung Niang Agung dalam upacara Ngaben akbar di Desa Peliatan, Ubud, 2 Maret 2018. Almarhumah merupakan istri kedua dari Raja Puri Ubud, Almarhum Tjokorda Gde Agung Sukawati AP/Firdia Lisnawati
Wisatawan dan warga menyaksikan arak-arakan peti jenazah Anak Agung Niang Agung dalam upacara Ngaben akbar di Desa Peliatan, Ubud, 2 Maret 2018. Ritual kremasi berskala besar tersebut melibatkan ribuan warga dan wisatawan untuk penghormatan terakhir. ANTARA/Nyoman Budhiana
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisatawan dan warga terlbat dalam arak-arakan peti jenazah Anak Agung Niang Agung dalam upacara Ngaben akbar di Desa Peliatan, Ubud, 2 Maret 2018. Jenazah diarak dalam peti berbentuk sapi dan keranda bertingkat sembilan. ANTARA/Nyoman Budhiana
Warga menurunkan jenazah Anak Agung Niang Agung dalam prosesi upacara Ngaben akbar di Desa Peliatan, Ubud, 2 Maret 2018. Ratu Niang Wafat pada usia 96 tahun dengan meninggalkan 10 orang cucu. ANTARA/Nyoman Budhiana
Kerumunan orang mengikuti prosesi kremasi Anak Agung Niang Agungdi Ubud, Bali, Indonesia, Jumat, 2 Maret 2018. Bade atau wadah pengusung jenazah memiliki tinggi 27,5 meter dengan berat puluhan ton. AP/Firdia Lisnawati
Peti jenazah raksasa berbentuk banteng yang berisi tubuh Anak Agung Niang Agung dibakar dalam upacara kremasi RatuKerajaan Ubud di Bali, 2 Maret 2018. Upacara ini juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan Bade tertinggi yang pernah ada di Bali. AP/Firdia Lisnawati
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini