Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empu membaca mantra untuk mengeluarkan Yoni (tuah) pada keris saat akan dijamas di Sumenep, Jawa Timur, 11 Oktober 2017. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Madura adalah mahakarya keris yang dibuat di desa Aeng Tong Tong di Sumenep. ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Empu memahat bagian-bagian tertentu keris yang dibuatnya di Sumenep, Jawa Timur, 11 Oktober 2017. Keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang berbentuk runcing pada ujungnya dan tajam pada kedua sisinya. ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empu menempa besi dari tiga unsur logam di Sumenep, Jawa Timur, 13 November 2017. Keris dari Aeng Tong Tong sangat diminati kolektor dari negara-negara dari Asia Tenggara. Para kolektor mau terus membeli keris dari daerah ini karena motifnya selalu unik dan menarik. ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Empu memahat bagian-bagian tertentu keris yang dibuatnya di Sumenep, Jawa Timur, 11 Oktober 2017. Untuk membuat sebilah keris ukuran standar dibutuhkan setengah kilogram hingga satu kilogram besi. Hasil kerajinan dijual dengan harga bervariasi tergantung pamor dan modelnya. ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Empu mengarak keris pusaka Keraton Sumenep dan Aeng Tong Tong usai dijamas ke sejumlah makan leluhur desa setempat di Sumenep, Jawa Timur, 11 Oktober 2017. Untuk pembuatan keris pusaka, pembuatannya dilakukan dengan syarat dan ritual khusus. ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Perajin membuat warangka (sarung keris) di Sumenep, Jawa Timur, 11 Oktober 2017. Untuk pembuatan keris untuk suvenir yang hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari. ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini