Pemburu wanita asal Jepang, Masami Hata menembak bebek saat berburu binatang liar di hutan di luar Hakusan, Ishikawa, Jepang, 20 November 2016. Berburu mungkin bukanlah sebuah pekerjaan yang pantas bagi seorang perempuan, tetapi di sini sejumlah perempuan berprofesi sebagai pemburu binatang liar yang menjadi hama peternakan dan perkebunan warga. REUTERS
Pemburu wanita Jepang, Chiaki Kodama (kanan) dan Aoi Fukuno membawa rusa liar yang berhasil mereka tembak di sebuah hutan di Oi, Jepang, 17 November 2016. Wanita-wanita pemburu Jepang ini, memburu binatang-binatang liar seperti rusa dan babi yang dianggap hama bagi petani. REUTERS
Seekor rusa liar yang berhasil ditembak oleh wanita-wanita pemburu Jepang, di sebuah hutan di Oi, Jepang, 17 November 2016. Selain dianggap hama bagi petani, rusa hasil buruan wanita-wanita Jepang, juga terkadang dijadikan sebagai santapan mereka dalam sehari-harinya. REUTERS
Pemburu Chiaki Kodama menembak seekor rusa liar di sebuah hutan di Oi, Jepang, 17 November 2016. Kementerian Pertanian mengatakan, bahwa kelompok berbur wanita tersebut direkrut melalui media sosial, serta menawarkan berburu wisata dan pelatihan kelas. REUTERS
Darah seekor rusa yang telah mati ditembak oleh pemburu wanita, mengaliri sebuah sungai yang berada di dalam hutan di Oi, Jepang, 17 November 2016. Kementerian Pertanian mengatakan, petani Jepang telah kehilangan hingga 23 miliar yen (per tahun sejak tahun 2008 karena meningkatnya jumlah rusa, babi hutan, monyet dan burung. REUTERS