Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korea Selatan meluncurkan rudal Hyunmoo 2, pada 4 September 2017, satu hari setelah Korea Utara melakukan uji coba bom hidrogen atau thermonuklir. Hyunmoo2 termasuk rudal balistik jarak pendek atau short-range ballistic missile (SRBM), yaitu memiliki jangkauan kurang dari 1.000 km. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
Rudal balistik Hyunmoo 2 merupakan pengembangan dari Hyunmoo 1. Awalnya, Hyunmoo 2 (Hyunmoo 2A) hanya mampu menjangkau target sejauh 300 km. Korea Selatan kemudian mengembangkan jangkauan Hyunmoo 2A menjadi 500 km (disebut Hyunmoo 2B), pada 2015. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
Revisi jangkauan dan muatan rudal ini disetujui Amerika Serikat, setelah Korea Utara beberapa kali melakukan peluncuran rudal. Korea Selatan sukses meluncurkan Hyunmoo 2C, pada 6 April 2017. Dengan jangkauan 800 km, Hyunmoo 2C dapat menghancurkan target di seluruh Korea Utara. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
Rudal balistik Hyunmoo 2 merupakan rudal satu tingkat berbahan bakar padat dan panduan GPS/INS, yang memungkinkannya mencapai target dengan akurasi beberapa puluh meter. Untuk mengimbangi akurasi yang relatif rendah, rudal yang yang panjangnya 6 m ini menggunakan hulu ledak cluster. twitter.com
Rudal balistik Hyunmoo 2C dapat dimodifikasi untuk membawa hulu ledak yang lebih berat. Rudal balistik dengan presisi tinggi dan hulu ledak 1 ton kemungkinan mampu menembus bunker dan fasilitas bawah tanah lainnya di Korea Utara. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini