Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah wisatawan mancanegara menyusuri sungai dengan kapal di kawasan ekowisata Sungai Hitam Lestari di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa, 1 Oktober 2024. Ekowisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menawarkan kegiatan utama berupa susur sungai sepanjang 2,5 kilometer untuk melihat secara langsung populasi satwa primata endemik asli Kalimantan, yakni sekitar 400 ekor Bekantan yang terancam punah menurut data dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah Bekantan (Nasalis larvatus) bertengger di dahan pohon mangrove di kawasan ekowisata Sungai Hitam Lestari di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa, 1 Oktober 2024. Ekowisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menawarkan kegiatan utama berupa susur sungai sepanjang 2,5 kilometer untuk melihat secara langsung populasi satwa primata endemik asli Kalimantan, yakni sekitar 400 ekor Bekantan yang terancam punah menurut data dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). ANTARA/M Risyal Hidayat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seekor Bekantan (Nasalis larvatus) bertengger di dahan pohon mangrove di kawasan ekowisata Sungai Hitam Lestari di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa, 1 Oktober 2024. Ekowisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menawarkan kegiatan utama berupa susur sungai sepanjang 2,5 kilometer untuk melihat secara langsung populasi satwa primata endemik asli Kalimantan, yakni sekitar 400 ekor Bekantan yang terancam punah menurut data dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah wisatawan mancanegara menyusuri sungai dengan kapal di kawasan ekowisata Sungai Hitam Lestari di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa, 1 Oktober 2024. Ekowisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menawarkan kegiatan utama berupa susur sungai sepanjang 2,5 kilometer untuk melihat secara langsung populasi satwa primata endemik asli Kalimantan, yakni sekitar 400 ekor Bekantan yang terancam punah menurut data dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). ANTARA/M Risyal Hidayat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini