Foto

Merawat Tradisi Leluhur, Pesta Rakyat Adu Kuluwung

20 Juli 2019 | 13.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Warga mencium bendera Merah Putih dalam pesta rakyat Adu Kuluwung di kawasan perbukitan Suka Makmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Warga menyalakan Kuluwung (meriam karbit) pada pesta rakyat Kuluwung Sunda di kawasan perbukitan Suka Makmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pesta rakyat yang terakhir kali dirayakan pada 13 tahun silam tersebut digelar guna mengobati kerinduan masyarakat yang ingin menyaksikan hiburan rakyat itu. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Warga memasukkan karbit ke dalam kuluwung dalam Festival Adu Kuluwung karbit di Suka Makmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 30 kuluwung dijajarkan di area perbukitan Cikeruh dan dinyalakan bergantian yang suaranya membahana ke segala penjuru desa tersebut. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Warga membakar kuluwung dalam Festival Adu Kuluwung karbit di Suka Makmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam tradisi itu, kedua desa memamerkan suara ledakan dari meriam buatannya yang bahan bakunya bersumber dari bahan cairan karbit yang dimasukkan ke dalam kuluwung atau meriam. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Suasana kemeriahan warga dalam menyambut pesta rakyat Adu Kuluwung di kawasan perbukitan Suka Makmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Suara dan ledakan yang lebih kencang daripada lainnya menjadi kebanggaan khusus bagi desa tersebut. Hal yang ditunjukkan dari aksi tersebut hanya suara dentuman saja, tidak ada material yg dikeluarkan dari kuluwung tersebut, sehingga relatif tidak membahayakan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Suasana kemeriahan warga dalam menyambut pesta rakyat Adu Kuluwung di kawasan perbukitan Suka Makmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tradisi leluhur yang telah ada sejak tahun 1975 tersebut dihidupkan kembali agar generasi muda mengetahui dan menjaga kebudayaan tersebut yang bernafaskan kearifan lokal. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus