Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah tau-tau (patung miniatur orang mati) diletakkan di atas peti jenazah di Pekuburan Gua Tampang Allo, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, 26 Desember 2017. Di dalam gua ini terdapat banyak erong erong atau peti jenazah dalam berbagai bentuk seperti kerbau babi,dan perahu. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang anak berfoto dekat tau-tau (miniatur orang mati) di Pekuburan Gua Tampang Allo, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, 26 Desember 2017. Erong-erong dalam gua ini tersusun rapi menggantung di atas dinding gua berdasarkan strata atau status sosial dari yang meninggal. TEMPO/Iqbal Lubis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah anak-anak bermain di Pekuburan Gua Tampang Allo, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, 26 Desember 2017. Peti-peti jenazah yang berada dalam pekuburan ini berusia hingga ratusan tahun. TEMPO/Iqbal Lubis
Sejumlah wisatawan memotret tengkorak-tengkorak berumur ratusan tahun di Pekuburan Gua Tampang Allo, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja, 26 Desember 2017. Gua Tampang Allo juga merupakan saksi sejarah sebagai tempat terjadinya perjanjian yang diikat oleh sumpah dan janji sehidup semati, satu kubur kita berdua dari pasangan suami istri bernama Rangga Bulaan dan Puang Menturino. TEMPO/Iqbal Lubis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
