Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja bersiap mengangkat karung berisikan bebatuan mineral coltan di pertambangan Birambo, Kongo, 2 Desember 2018. REUTERS/Goran Tomasevic
Pekerja menujukan bebatuan mineral coltan yang berhasil didapatkan di pertambangan Rukunda, Kongo, 2 Desember 2018. REUTERS/Goran Tomasevic
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja mencari bebatuan mineral coltan di pertambangan Rukunda, Kongo, 2 Desember 2018. REUTERS/Goran Tomasevic
Pekerja mencari bebatuan mineral coltan di pertambangan Rukunda, Kongo, 2 Desember 2018. Para pekerja tambang mineral coltan digaji 3 USD atau sekitar Rp. 40.000 per 12 jam kerja. REUTERS/Goran Tomasevic
Pekerja mencari bebatuan mineral coltan di pertambangan Rukunda, Kongo, 2 Desember 2018. Mineral coltan diolah dan dimurnikan menjadi serbuk logam tantalum yang memiliki sifat tahan panas dan karat, serta dapat menyimpan tenaga charge listrik lebih lama. REUTERS/Goran Tomasevic
Pekerja keluar dari lubang saat bekerja mencari coltan di pertambangan Birambo, Kongo, 1 Desember 2018. Mineral coltan merupakan bahan pembuat baterai elektronik. REUTERS/Goran Tomasevic
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini