SS2-V4 menggunakan kaliber 5,56mm, dengan panjang laras mencapai 500mm. SS2-V4 memiliki berat 4,51 Kg terisi peluru penuh, hebatnya senapan ini dapat digunakan akurat sampai jarak 600 m. Lomba tembak AASAM menjadi ajang pembuktian diri bagi SS2-V4, dan berhasil diakui dunia berkat kemenangan TNI saat menyabet juara umum. defence.gov.au
SS2-V4 dapat digunakan sebagai senapan sniper, pada bagian atas senapan ini dapat ditambahkan alat pembidik atau teropong. Sebelumnya Pindad memasang teleskop buatan dalam negeri KISS, namun operator dalam hal ini TNI, dapat mengganti teleskop KISS dengan asesoris lain, berkat pengaplikasian Rel Picatinny. ikahan/Facebook
Senapan SS2-V4 menggunakan sistem operasi piston gas, dengan sistem ini dipercaya meminimalkan tingkat kemacetan senjata ketika ditembakan. Laras SS2 memiliki enam alur dengan putaran 178 mm (1:7 in), dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan ke belakang. ikahan/facebook
Senapan SS2-V4 dikembangkan di era tahun 2006, atas dasar keinginan menciptakan senapan serbu yang lebih teliti dan lebih ringan. Sedangkan senjata yang digunakan ketika AASAM 2015, TNI menggunakan varian SS2-V4 Heavy Barrel. SS2 merupakan senapan turunan langsung dari SS1. pindad.com
TNI berhasil menyabet juara umum dalam kompetisi Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM), yang digelar di Puckapunyal, Australia, pada 20-23 Mei 2015. Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah, Inggris bahkan Amerika, yang dikenal sebagai negara yang tentaranya sangat ahli menembak. Terlepas kemampuan TNI yang hebat, senjata yang digunakan turut memegang peranan, senapan SS2-V4 berhasil menghantarkan Indonesia menjadi juara, dan mengharumkan nama bangsa. pindad.com