Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun Scorpius G saat ini dipasang di truk, sistem ini dirancang sangat modular, menurut perusahaan, dan dapat ditempatkan pada berbagai ukuran, bobot, dan kompleksitas pada platform dengan berbagai ukuran dan kapasitas. Ini menggunakan sistem AESA untuk mengidentifikasi dan mengganggu ancaman di darat dan di udara. Foto : thedefensepost.com
Scorpius G, versi dasar dari sistem, dimaksudkan untuk mempertahankan arena pertempuran dengan cakupan 360 derajat yang komprehensif terhadap berbagai serangan. Sistem ini sangat baik untuk penyebaran kendaraan yang cepat, membentuk kubah perlindungan elektronik di wilayah geografis yang luas dan menawarkan pertahanan udara “soft-kill”. Foto : eurasiantimes.com
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Scorpius untuk mengidentifikasi beberapa ancaman dari berbagai jenis pada saat yang sama, pada jarak yang jauh dan menanggapi setiap ancaman. Jika sistem EW sebelumnya hanya dapat menetralisir satu atau beberapa target, Scorpius dapat menembak jatuh apa pun di langit dan memerangi banyak target sekaligus. Foto : Youtube
Hingga saat ini, Iron Dome Israel dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan tercanggih di dunia. Perbedaan utama antara Iron Dome dan Scorpius adalah bahwa yang pertama digunakan untuk membunuh dengan keras, sedangkan yang kedua menggunakan teknologi membunuh yang lunak. Scorpius dapat berhasil mengganggu radar dan sensor elektronik, navigasi, dan koneksi data. Foto : Youtube
Industri pertahanan Israel telah memperkenalkan keluarga baru sistem peperangan elektronik (EW), mengklaim akan merevolusi teknologi pertahanan udara. Sistem Scorpius EW adalah peralatan peperangan elektronik (EW) pertama di dunia yang secara bersamaan dapat menyerang beberapa target di banyak frekuensi dan arah. Foto : eurasiantimes.com
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini