Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gedung Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas melintas di ruang pertunjukan Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi asal Jerman, Carl Zeiss sejak 2015 tidak lagi menjual dan merawat suku cadang untuk alat utama, yakni Dimmer dan Star Ball. TEMPO/Muhammad Hidayat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas melintas di ruang pertunjukan Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi asal Jerman, Carl Zeiss sejak 2015 tidak lagi menjual dan merawat suku cadang untuk alat utama, yakni Dimmer dan Star Ball. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas melintas di ruang pertunjukan Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi asal Jerman, Carl Zeiss sejak 2015 tidak lagi menjual dan merawat suku cadang untuk alat utama, yakni Dimmer dan Star Ball. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengunjung beraktivitas di Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. Proses revitalisai Planetarium Jakarta sedang direncanakan oleh PT Jakpro yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengunjung beraktivitas di Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi asal Jerman, Carl Zeiss sejak 2015 tidak lagi menjual dan merawat suku cadang untuk alat utama, yakni Dimmer dan Star Ball. TEMPO/Muhammad Hidayat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini