Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Tak Diwajibkan Salat dan Puasa, Gafatar Janjikan Surga Bagi Pengikutnya

13 Januari 2016 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Petugas membawa wanita berinisal V (tengah) yang diduga perekrut dr. Rica setibanya di Polda Yogyakarta, 11 Januari 2015. Gafatar diperbincangkan setelah dikaitkan dengan hilangnya dokter Rica Tri Handayani di Yogyakarta sejak 30 Desember 2015. Dokter muda tersebut akhirnya ditemukan polisi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan dibawa kembali ke Yogyakarta pada Senin, 11 Januari 2016. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Suharijono (50) menunjukkan foto putranya Erri Indra Kautsar (20) yang menghilang setelah dijemput oleh anggota Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) di kediamannya di Surabaya, Jawa Timur, 12 Januari 2016. Syarat utama yang diajarkan dalam kelompok itu adalah berbuat baik kepada umat manusia. Gafatar bahkan mengklaim sebagai kelompok antikekerasan. Gafatar menolak jihad dengan cara peperangan. ANTARA/Didik Suhartono

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Sukimah menunjukan foto tiga anaknya yang hilang di Ketitang, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, 12 Januari 2016. Polisi mengatakan bahwa mereka berniat menciptakan peradaban baru. Gafatar juga memiliki ideologi menyatukan ajaran agama yang ada. Meski beragama Islam, anggota Gafatar tak diwajibkan salat dan puasa. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Rohani memperlihatkan foto anak dan menantunya yang hilang setelah bergabung dengan ormas Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Januari 2016. Para perekrut Gafatar menjanjikan anggotanya langsung masuk surga jika telah meninggal. ANTARA/Dewi Fajriani

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Abdul Hafid, memperlihatkan sejumlah formulir ormas Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang diikuti anak dan menantunya yang hilang setelah bergabung, Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Januari 2016. Gafatar merekrut anak-anak muda hingga para pengusaha, dosen, dokter, maupun buruh. Gafatar juga melakukan pendekatan melalui kegiatan-kegiatan sosial. Bahkan mereka juga menjanjikan beasiswa kepada anak-anak muda yang masih kuliah. ANTARA/Dewi Fajriani

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Warga melihat tabloid Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terbitan 2014 di Jombang, Jawa Timur, 13 Januari 2016. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan inti ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah hendak menyatukan agama-agama Ibrahim, yakni Islam, Yahudi, dan Kristiani. ANTARA/Syaiful Arif

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus