Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angkatan Udara Amerika Serikat mengerahkan 25 jet tempur siluman F-22 ke barat Pasifik untuk latihan Operation Pacific Iron 2021 Pulau Guam dan Tinian. Latihan ini digelar di tengah memanasnya eskalasi ketegangan antara AS dan Cina. U.S. Air Forc)
Dua jet tempur F-22A mengudara dalam formasi jarak dekat. F-22 memiliki kemampuan menghindari deteksi radar musuh, yang memiliki misi utama menghancurkan pertahanan udara musuh. Angkatan Udara AS oleh TSgt Ben Bloker
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angkatan Udara China saat ini memiliki sekitar 20-24 pesawat tempur generasi kelima yang beroperasi. Sementara itu, Angkatan Udara AS, kata Schuster, memiliki 180 jet tempur F-22. U.S. Air Force/Senior Airman Laura Turner
F-22 merupakan jet tempur yang digunakan secara eksklusif oleh Amerika Serikat. Berbeda dengan pesawat tempur lainnya, F-22 tidak dapat diekspor di bawah undang-undang federal AS untuk melindungi teknologi siluman dan fitur rahasianya. D Ramey Logan/Wikipedia
F-22A Raptor menembakkan AIM-120 Advanced Medium Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) dan rudal udara-ke-udara pencari panas sidewinder AIM-9M ke target udara subskala BQM-34P "Fire-bee" drone di atas Teluk Meksiko selama misi Combat Archer. MSgt Michael Ammons/US Air Force
Selain 25 jet tempur F-22, Operation Pacific Iron juga akan melibatkan 10 jet tempur F-15 Strike Eagle dari Pangkalan Angkatan Udara Mountain Home di Idaho dan dua pesawat angkut C-130J Hercules dari Pangkalan Udara Yokota di Jepang. Angkatan Udara AS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini