Suasana pembukaan kembali bagian layanan unit gawat darurat rumah sakit Al-Shifa akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Seorang wanita Palestina berdiri di samping ambulans di rumah sakit Shifa setelah perbaikan dan pembukaan kembali unit gawat darurat yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024. Wilayah tersebut mengalami kerusakan dan kehancuran di semua bagiannya, terutama di gedung bedah khusus dan membakar peralatan medis. REUTERS/Mahmoud Issa
Seorang pekerja medis Palestina memasang peralatan di rumah sakit Al-Shifa setelah perbaikan dan pembukaan kembali unit gawat darurat yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024. Rumah Sakit Al-Shifa adalah kompleks medis dan rumah sakit pusat terbesar di Jalur Gaza, terletak di lingkungan Rimal utara di Kota Gaza. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga Palestina berjalan di rumah sakit Shifa setelah perbaikan dan pembukaan kembali unit gawat darurat yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Suasana ruang perawatan rumah sakit Al-Shifa setelah perbaikan dan pembukaan kembali unit gawat darurat yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024. Asisten Menteri Kesehatan Palestina Dr. Maher Shamiya, mengatakan fasilitas kesehatan tersebut, yang mencakup 70 tempat tidur dan ruang operasi, selain 10 tempat tidur perawatan intensif dan layanan lainnya, mulai menerima pasien dan menyediakan layanannya. REUTERS/Mahmoud Issa