Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Coretan akibat aksi vandalisme mengotori reruntuhan Kota Yunani dan Romawi kuno di Kirine, Libya, 20 Oktober 2018. Bangunan yang berusia lebih dari 2.600 tahun itu kini terabaikan dan menjadi sasaran aksi vandalisme. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Coretan akibat aksi vandalisme mengotori bagian lorong di reruntuhan Kota Yunani dan Romawi kuno di Kirine, Libya, 20 Oktober 2018. Upaya untuk melestarikan situs bersejarah tersebut terhambat oleh dua pemerintahan yang berkuasa di Libya Satu pemerintahan yang didukung oleh PBB duduk di Tripoli, sedangkan di bagian timur memiliki sistem pemerintahan paralel. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Coretan akibat aksi vandalisme mengotori reruntuhan Kota Yunani dan Romawi kuno di Kirine, Libya, 20 Oktober 2018. Situs bersejarah itu kini sepi pengunjung dan menjadi sasaran aksi vandalisme. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Coretan akibat aksi vandalisme mengotori bagian lorong di reruntuhan Kota Yunani dan Romawi kuno di Kirine, Libya, 20 Oktober 2018. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Suasana situs bersejarah reruntuhan Kota Yunani dan Romawi kuno di Kirine, Libya, 20 Oktober 2018. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini