Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Membekukan makanan menjadi salah satu cara untuk mengurangi sampah makanan. Harapannya dalam beberapa waktu ke depan makanan tersebut dapat dikonsumsi kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir People, Senin 10 Februari 2025, tidak semua makanan cocok untuk dibekukan, beberapa di antaranya justru akan kehilangan tekstur, menjadi tidak menyatu, bahkan tidak dapat dikonsumsi setelah dicairkan. Agar terhindar dari kesalahan membekukan makanan, inilah 15 jenis bahan makanan yang sebaiknya tidak dibekukan dan solusi untuk menjaganya agar tetap segar.
1. Saus berbasis susu dan krim
Membekukan susu atau krim mungkin tampak seperti cara yang baik untuk memperpanjang masa simpan, namun bahan ini justru cenderung terpisah saat dicairkan sehingga menghasilkan tekstur yang menggumpal dan berair. Hal serupa juga berlaku untuk sup dan saus berbagai dasar krim.
2. Sayuran hijau untuk salad
Sayuran berdaun hijau seperti selada, bayam, kangkung memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga saat dicarikan akan merusak tekstur asli sayuran itu. Tidak disarankan untuk membekukan selada dan sayuran berdaun hijau lainnya yang akan disajikan dalam salad segar. Namun, bila sayuran hijau akan disajikan dalam bentuk sup dan smoothie, tidak masalah untuk membekukan sayuran hijau.
3. Pasta yang dimasak
Membekukan pasta yang sudah dimasak sering kali menghasilkan tekstur yang kenyal dan lembek saat dipanaskan kembali. Pertimbangkan untuk membekukan saus secara terpisah dengan pasta segar jika dibutuhkan. Jika berencana membekukan pasta, masaklah pasta dengan tingkat kematangan yang tepat (al dente) dan aduk dengan sedikit minyak sebelum disimpan.
4. Kentang mentah
Seperti halnya sayuran hijau, kentang mentah tak dapat dibekukan karena memiliki kandungan air yang tinggi dan bisa menjadi lembek saat dicairkan. Agar kentang dapat bertahan lebih lama, simpanlah kentang mentah di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung untuk penyimpanan jangka panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun bila berencana menyimpan kentang di freezer agar lebih mudah untuk mengolahnya pada waktu mendatang, maka memasak atau merebusnya menjadi pilihan yang baik.
5. Telur di dalam cangkang
Membekukan telur utuh dengan cangkang bisa menyebabkan cairan di dalamnya mengembang sehingga bisa memecahkan cangkang dan merusak telur. Untuk membekukan telur dengan aman, kocoklah telur dan simpan dalam wadah kedap udara seperti ziplock, membekukan dalam porsi tersendiri menggunakan tempat cetakan es batu bisa menjadi alternatif.
6. Makanan goreng
Menyimpan makanan yang telah digoreng ke dalam pembeku menyebabkan makanan menghilangnya tekstur renyah saat dipanaskan kembali, bahkan sering kali menjadi lembek dan basah. Bila memiliki makanan sisa, simpanlah di lemari dan panaskan kembali di dalam oven atau air fryer untuk mengembalikan tekstur renyah.
7. Keju lembut
Keju lunak seperti krim keju, ricotta, dan keju kambing tidak dapat dibekukan karena cenderung terpisah dan menjadi kasar setelah dicairkan. Namun untuk keju dengan tekstur kasar seperti cheddar, parmesan dan gouda lebih cocok untuk dibekukan dan dapat diparut sehingga dapat disimpan untuk digunakan kemudian.
8. Salad berbahan dasar mayones
Salad ayam, salad telur, dan hidangan lain yang dibuat dengan mayones tidak dapat dibekukan dengan baik karena mayones akan terpisah selama proses pencairan sehingga menghasilkan tekstur yang encer dan tidak menggugah selera. Sebagai gantinya, bekukan protein yang dimasak secara terpisah, kemudian campurkan mayones saat siap menyantapnya.
9. Rempah-rempah segar
Rempah-rempah seperti kemangi atau basil, daun ketumbar, dan peterseli akan kehilangan rasa dan tekstur jika disimpan begitu saja. Untuk meningkatkan daya simpan, rempah-rempah tersebut dapat dicincang kemudian dibekukan dalam kotak es batu dengan tambahan minyak zaitun. Rempah-rempah ini selanjutnya dapat ditambahkan ke dalam sup atau saus nantinya.
10.Timun
Memiliki kandungan air yang tinggi, mentimun bisa melembek dan berlendir setelah dibekukan, sebaiknya mentimun disimpan di dalam mari es untuk salad ataupun camilan.
11. Yogurt
Secara teknis yogurt yang sudah dicairkan dapat dimakan dengan kandungan nutrisi yang tetap terjaga, namun yogurt akan terpisah setelah dibekukan. Sehingga tekstur yogurt akan menjadi lebih encer dan kasar yang tidak disukai bagi sebagian orang. Maka sebaiknya hindari membekukan yogurt, kecuali jika berencana menggunakannya ke dalam smoothie.
12. Alpukat utuh
Alpukat utuh akan menjadi cokelat dan lembek saat dicairkan. Jika ingin mengawetkan alpukat, maka perlu memotong buah ini dalam beberapa potongan dadu, memberikan sedikit perasan lemon agar warna tetap segar serta menyegel dalam wadah kedap udara.
13. Tomat
Membekukan tomat mentah akan membuatnya menjadi lembek dan berair saat dicairkan, sehingga kurang cocok untuk hidangan segar seperti salad. Namun untuk pemanfaatan tomat untuk saus dan sup, membekukan tomat dapat dilakukan. Memanggang tomat sebelum dibekukan juga akan menghasilkan rasa lebih enak.
14. Biji kopi
Membekukan biji kopi dapat merusak rasa karena kelembapan memengaruhi minyak alami, dan biji kopi menyerap bau dari freezer.
Sebaiknya simpan biji kopi dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan gelap untuk mendapatkan kesegaran yang optimal, bahkan rasanya akan tetap utuh antara empat hingga enam minggu.
15. Buah-buahan tinggi kandungan air
Buah-buahan yang memiliki kandungan air tinggi seperti semangka, jeruk akan menjadi lembek dan kehilangan tekstur setelah dibekukan. Sebaiknya buah-buatan yang tinggi kandungan air hanya dibekukan jika berencana mencampur buah beku itu menjadi smoothie atau minuman lainnya.
Hal yang patut diingat terkait pembekuan adalah makanan akan mengembang saat dibekukan, sebaiknya sisakan sedikit ruang di wadah penyimpanan kedap udara sebelum dibekukan.
Pilihan Editor: Mengapa Roti Tidak Boleh Disimpan di Kulkas?