Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 26 Maret, orang-orang di dunia memperingati Hari Ungu atau Purple Day, yakni gerakan mengenakan pakaian ungu guna memperingati Hari Epilepsi Internasional.
Purple.org menyatakan gerakan Hari Ungu bertujuan mendukung dan meningkatkan kesadaran terhadap penyakit epilepsi. Bahkan Negara Kanada telah meresmikan tanggal 26 Maret sebagai Hari Ungu atau Hari Epilepsi Internasional melalui Undang-Undang Hari Ungu yang ditetapkan pada 28 Juni 2012, guna meningkatkan kesadaran dan mendukung orang dengan epilepsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Epilepsi Foundation mendefinisikan epilepsi sebagai gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal. Gangguan ini menyebabkan orang dengan epilepsi kejang mendadak, mengalami sensasi dan perilaku yang tidak biasa, bahkan hingga kehilangan kesadaran. Kejang yang disebabkan epilepsi dapat memengaruhi keselamatan penderitanya, mengganggu hubungan pekerjaan, kecelakaan saat mengemudi, dan banyak hal lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Epilepsi Foundation mengklasifikasikan beberapa penyebab epilepsi, di antaranya:
- Beberapa orang mengalami epilepsi tanpa penyebab yang jelas.
- Tiga dari 10 orang mengalami perubahan pada struktur otak yang menyebabkan terjadinya kejang epilepsi.
- Tiga dari 10 anak yang terlahir dengan autisme berisiko terkena epilepsi, namun penyebab pasti dan hubungan keduanya belum diketahui dengan jelas.
- Infeksi otak.
- Cedera otak.
- Faktor stroke, tumor bisa menjadi salah satu penyebab epilepsi pula.
DELFI ANA HARAHAP