Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Self compassion atau sikap mengasihi diri penting untuk kebaikan. Mengutip Self-Compassion.org, self compassion tindakan welas kasih terhadap diri sendiri ketika mengalami masa sulit atau kegagalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Welas asih ketika adanya perasaan tergerak oleh penderitaan orang lain. Perasaan diri ikut merespons rasa sakit. Ketika terjadi merasakan perhatian dan keinginan untuk membantu orang yang mengalami kesulitan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Mindful, self compassion juga tindakan memperlakukan diri seperti berbuat untuk orang yang mengalami kesulitan. Memaafkan dan memelihara diri mengatur taraf hidup untuk kesehatan, hubungan, dan kesejahteraan umum yang lebih baik. Mengutip Harvard Health Publishing, self compassion bermanfaat meredakan kecemasan dan depresi.
Baca: Self Compassion, Kenapa Belas Kasih kepada Diri Sendiri Perlu Dilakukan?
Tiga elemen self compassion
1. Self-kindness
Self compassion memerlukan sikap hangat dan pengertian terhadap diri ketika mengalami kegagalan. Bukan mengabaikan rasa sakit atau menyalahkan diri. Self compassion menyadari kegagalan dan kesulitan hidup tak bisa dihindari. Bersikap lembut terhadap diri ketika dihadapkan dengan pengalaman menyakitkan.
Orang tak bisa selalu menjadi atau mendapat yang diinginkan. Ketika kenyataan ini disangkal penderitaan meningkat menjadi stres dan frustrasi. Ketika kenyataan diterima dengan simpati akan menumbuhkan keseimbangan emosional.
2. Common humanity
Frustrasi karena tak memiliki berbagai hal persis seperti yang diinginkan. Sering muncul rasa keterasingan yang tak masuk akal, seolah-olah diri ini satu-satunya yang menderita atau membuat kesalahan. Padahal, semua manusia bisa mengalami kesusahan, rentan, dan tak sempurna. Self compassion mengakui ketakmampuan pribadi bagian dari pengalaman manusia umumnya
3. Mindfulness
Self compassion membutuhkan pendekatan seimbang terhadap emosi negatif sehingga perasaan tidak ditekan. Sikap seimbang berasal dari proses menghubungkan pengalaman pribadi dengan orang lain yang mengalam kesusahan. Menempatkan situasi diri ke dalam sudut pandang yang lebih besar.
Sikap seimbang berasal dari kesediaan untuk memahami pikiran dan emosi negatif dengan keterbukaan dan kejernihan. Keadaan pikiran yang tidak menghakimi memahami pikiran dan perasaan seadanya, tanpa berusaha menekan atau menyangkalnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.