Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Latihan isometrik biasanya akan menahan kontraksi otot selama jangka waktu tertentu. Mengutip Medical News Today, gerakan menahan kontraksi ini memungkinkan jaringan otot mengalirkan darah dan membuat tegangan metabolik. Itu bermanfaat meningkatkan kestabilan otot dan daya tahan tubuh secara keseluruhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Latihan isometrik ada berbagai pilihan. Beberapa contoh gerakan sederhana dalam latihan isometrik bisa dilakukan di rumah, misalnya gerakan plank ataupun wall sit. Publikasi berjudul Evidence for the Role of Isometric Exercise Training in Reducing Blood Pressure: Potential Mechanisms and Future Directions menjelaskan, isometrik sebagai latihan kontraksi ketahanan otot. Kondisi persendian diam dan otot tidak berubah bentuk maupun ukuran selama latihan.
Manfaat latihan isometrik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Medical News Today, isometrik salah satu dari dua jenis latihan kontraksi otot, selain isotonik. Berbeda dengan latihan isotonik, selama latihan isometrik kondisi persendian diam dan otot tidak berubah bentuk maupun ukuran. Seseorang cukup menahan kontraksi otot selama beberapa detik atau menit saja.
Latihan isometrik yang mengembangkan ketegangan menahan tubuh dalam posisi tertentu ini bermanfaat meningkatkan kekuatan dan daya tahan. Gerakan menahan kontraksi memungkinkan jaringan otot untuk mengisi darah dan membuat tegangan metabolik.
1. Meningkatkan stabilitas otot
Latihan isometrik menahan tanpa gerakan dalam keadaan stabil. Seorang instruktur barre, Britany Williams menjelaskan, ketika dalam keadaan isometrik otot-otot terjaga kestabilan yang bergerak eksentrik dan konsentris. “Kekuatan yang diberikan pada otot pada saat latihan sama dengan gaya yang diberikan oleh otot itu sendiri sehingga menjadikannya lebih stabil,” katanya dikutip dari situs Byrdie.
2. Melatih sistem saraf
Ahli fisiologi Mike T. Nelson menjelaskan, sebagian besar kekuatan yang didapat saat melakukan latihan isometrik berguna untuk melatih kinerja sistem saraf. “Secara umum, latihan isometrik mampu melatih sistem saraf untuk berkoordinasi dengan otot-otot lain di posisi tertentu,” katanya dikutip dari Self.
3. Mengurangi nyeri
Latihan isometrik bermanfaat mengurangi rasa nyeri di beberapa bagian tubuh. Laporan penelitian The Effects of Isometric Exercise Types on Pain and Muscle Activity in Patients with Low Back Pain, aktivitas otot saat melakukan latihan isometrik mengalami peningkatan frekuensi rata-rata otot. Efek positif mengurangi nyeri di punggung bawah.
4. Mengendalikan tekanan darah
Merujuk laporan Evidence for the Role of Isometric Exercise Training in Reducing Blood Pressure: Potential Mechanisms and Future Directions, latihan isometrik secara berkelanjutan bermanfaat mengendalikan tekanan darah. Selama berlatih peningkatan dan pelebaran lapisan sel endotel pembuluh darah dan saluran denyut jantung.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.