Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

5 Alasan Mengapa Hari Valentine (juga) Dibenci

Seiring berjalannya waktu, Hari valentine kini memiliki banyak pembenci. Simak 5 alasan mereka.

14 Februari 2018 | 12.35 WIB

Siswa SMP Muhammadiyah 2 Surabaya memegang poster saat mengikuti aksi stop peringatan Hari Valentine di Surabaya, 13 Februari 2017. ANTARA/Zabur Karuru
Perbesar
Siswa SMP Muhammadiyah 2 Surabaya memegang poster saat mengikuti aksi stop peringatan Hari Valentine di Surabaya, 13 Februari 2017. ANTARA/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian menganggap Hari Valentine adalah istimewa, hari ketika segala sesuatu dan semua orang di sekitar Anda tampak bernuansa merah, namun itu bukan warna merah simbol pemberontakan, tapi merah yang penuh gairah dan cinta.

Nuansa cinta ditemukan di bebagai pertokoan pada 14 Februari setiap tahunnya. Tapi, seiring berjalannya waktu dan pemikiran anak muda di negara besar, Hari valentine kini memiliki banyak pembenci.

Sementara beberapa orang berdebat tentang tidak ada yangs alah dalam merayakan 'cinta', beberapa orang lain menunjukkan apa yang salah dengan perayaan ini. Inilah daftar beberapa alasan anak-anak yang membeci Hari Valentine seperti dilansir dari IndiaToday.

1. komersialisasi cinta
Ada yang bilang cinta adalah emosi yang tidak bisa diungkapkan ke dalam kata-kata, tapi saat Velentine cinta biasanya isimbolkan dengan cokelat. Bagaimana mungkin seseorang memikirkan merangkum cinta dalam sesuatu yang bisa dibeli dengan uang, entah itu sesuatu yang sekecil coekalt atau sesuatu yang sama besarnya dengan berlian. Saat cinta datang dengan label harga, apakah itu benar-benar cinta?

Baca juga:
Tradisi Unik Valentine, Bisa Bertemu Jodoh Saat Subuh
Anda Sudah Beli Kado Valentine? Cek Pilihan Kado Ini
Keren, Pria Ini Memberi Kado Valentine yang Sama Selama 39 Tahun

2. Berpura-pura jatuh cinta
Bagaimana mungkin seluruh dunia merasakan gelombang cinta pada suatu hari tertentu sepanjang tahun? Tak perlu dikatakan lagi, bahwa pertunjukkan cinta ini tidaklah murni. Dengan demikian, seluruh kepura-puraan dalam 'oh so in love' dengan seseorang yang penting adalah yang menghancurkan hari ini bagi kebanyakan anak muda, teutama dengan media sosial yang memainkan peran besarnya.

3. Mengapa cinta terbatas pada pasangan Anda?
Siap bilang Valentine seharusnya menjadi hari di mana Anda mengekspresikan cinta hanya untuk pasangan Anda, seperti yang telah terjadi? Mengapa tidak mengungkapkan cintamu kepada setiap anggota keluarga atau teman yang berarti? Jika hari ini benar-nbenar tentang cinta, emosinya tidak mungkin terbatas hanya untuk satu orang, bukan? Lebih baik lagi, rayakan V-day dengan merayakan cinta yang Anda miliki untuk diri sendiri

4. Tekanan bagi si jomblo
Pikirkan semua orang yang jomblo yang ada dalam hidup Anda. Tidakkah mereka mulai kesal setiap satu hari dalam setahun ini? Mengapa? Karena norma masyarakat menentukan bahwa Anda memiliki teman kencan atau seseorangan yang istimewa untuk merayakan hari ini bersama. Dengan demikian, mereka yang tidak memilki teman kencan merasa seperti menjadi individu yang tak utuh pada 14 Februari setiap tahun, yang jelas tidak baik untuk kesehatan mental orang tersebut.

5. Mempromosikan Patriarki
Siapa yang sebenarnya diharapkan merayakan Hari Valentine? Siapa yang mendapat bungan pada Hari mawar? Lebihd ari apapun, Hari valentine mempromosikan gagasan seorang pria yang merayu wanita baik dengan hadiah dan bunga, atau hanya untuk pergi berkencan bersamanya. Sementara contoh gadis yang memimpin masih sangat sedikit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus