Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Tips Mendidik Anak di Negeri Minoritas Muslim, Jadikan Rumah Zona Nyaman

Mendidik anak memang memiliki tantangan tersendiri, terlebih di luar negeri yang muslim menjadi minoritas. Simak tips mendidik anak ini.

17 Juli 2022 | 20.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasangan selebriti Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu tampil kompak dengan baju yang sama bersama tiga buah hatinya, saat merayakan Hari Raya Idul Adha di rumah. Foto/Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mendidik anak memang memiliki tantangan tersendiri, terlebih di luar negeri termasuk Jepang, di mana Muslim merupakan minoritas. Kepala Sekolah YUAI Japan International Islamic School Yetti Dalimi dalam diskusi yang bertajuk “Rambu-Rambu Mendidik Anak di Negeri Islam Minoritas” di Yokohama, Minggu membagikan sejumlah kiat dalam mendidik anak di negeri Bunga Sakura itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yetti, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membangun kedekatan dengan anak atau attachment dengan memberikan kasih sayang secara fisik baik berupa pelukan, kecupan, maupun secara psikis seperti perhatian dan apresiasi. “Attachment kepada anak itu penting sekali karena membangun rasa secure, rasa aman. Banyak permasalahan anak-anak karena mereka merasa insecure, merasa tidak aman,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rasa tidak aman itu lah merupakan akar dari tantrum akibat anak-anak tidak bisa mengekspresikan perasaannya, seperti kekesalan dan stres. Kedua, memanfaatkan waktu berkualitas, yakni di pagi hari saat anak bangun tidur dan saat akan tidur karena momentum tersebut merupakan waktu terbaik untuk membangun attachment. “Banyak dipeluk, banyak bercerita, banyak komunikasi. Jadi komunikasi dengan anak itu bukan hanya interpersonal melainkan intrapersonal,” ujarnya.

Ketiga, menggunakan kalimat positif dalam mengarahkan anak. Yetti mengatakan seringkali anak-anak melakukan perbuatan yang menurut orang tua tidak baik bukan karena anak tersebut ingin melakukannya, melainkan karena mereka tidak tahu.

Keempat, jadikan rumah sebagai zona nyaman anak dengan membebaskan mereka untuk bermain karena itu akan membangun kepercayaan diri. “Kalau ini tidak boleh, itu tidak boleh, kita tidak memberikan kepercayaan diri kepada anak. Semuanya serba permisif. Biarkan mereka pakai baju sendiri, kasih makan meskipun berantakan dan jatuh-jatuh, itu membangun rasa percaya diri,” katanya.

Menurut dia, rasa nyaman yang ditanamkan di dalam rumah akan membuat anak-anak merasa aman saat dunia di luar sana sedang mengancamnya dan mencoba merobohkan identitasnya. “Buatlah rumah itu tempat curhat, tempat mereka bebas berekspresi dengan membangun komunikasi yang baik,” katanya.

Keempat, mengedepankan persamaan dibanding perbedaan. Menurut dia, tidak bisa dipungkiri bahwa anak-anak menghadapi tantangan tersendiri di negeri minoritas Muslim, contohnya bullying atau perundungan.

Yetti mengatakan perbedaan budaya antara di keluarga dan di lingkungan pendidikan ataupun pertemanan berpotensi memunculkan kebingungan pada anak-anak yang apabila tidak segera diatasi, anak akan mengalami krisis identitas. “Kita tidak boleh menyalah-nyalahkan budaya orang. Yang harus kita lakukan adalah memberikan kekuatan kepada anak kita bahwa anak kita kuat meski di-bully misalnya, bahwa anak kita tidak membenci mereka meski mereka berbuat tidak baik kepada kita,” katanya.

Yetti menjelaskan rasa aman, kasih sayang, rasa percaya diri yang ditanamkan pada anak sejak dini akan membentuk daya lenting atau resilience. Menurut sejumlah literatur, lanjut dia, daya lenting merupakan salah satu kecerdasan selain kecerdasan spiritual yang paling menentukan kesuksesan seorang anak.

Kelima, cari lingkungan yang mendukung. Yetti mengatakan bersosialisasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena itu lingkungan yang mendukung penting bagi proses pendidikan anak.

Baca: Mendidik Anak Gaya Strict Parents: Ciri-ciri dan Dampaknya ke Anak

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus