Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

6 Olahraga yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Tidak semua jenis olahraga memberikan efek yang sama terhadap metabolisme.

6 Maret 2025 | 11.22 WIB

Ilustrasi berolahraga di gym. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi berolahraga di gym. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Metabolisme berperan penting dalam proses pembakaran kalori dan pengelolaan berat badan. Semakin cepat metabolisme bekerja, semakin banyak energi yang digunakan tubuh, bahkan saat sedang beristirahat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu cara efektif untuk meningkatkannya adalah melalui olahraga. Namun tidak semua jenis olahraga memberikan efek yang sama terhadap metabolisme. Karane itu, penting mengetahui jenis-jenis olahraga yang cocok untuk dilakukan jika ingin meningkatkan metabolisme dan mencapai hasil yang lebih optimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari WebMD, berikut jenis-jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk meningkatkan metabolisme:

1. Latihan Ketahanan

Salah satu cara paling efektif untuk membakar kalori adalah dengan latihan aerobik yang meningkatkan detak jantung, seperti berlari, bersepeda, atau lompat tali. Latihan ini juga dikenal sebagai latihan ketahanan atau kardio. Para ahli merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas kardio dengan intensitas sedang atau 75 menit aktivitas kardio dengan intensitas tinggi setiap minggunya.

Latihan ketahanan membuat pernapasan lebih cepat dan meningkatkan detak jantung. Jika dilakukan secara rutin, olahraga ini dapat meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, serta sistem peredaran darah sehingga dapat mengurangi risiko berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

2. Latihan High-Intensity Interval Training (HIIT)

HIIT atau High-Intensity Interval Training adalah metode latihan yang mengombinasikan gerakan intensitas tinggi dalam waktu singkat ke dalam rutinitas olahraga. Misalnya, berjalan cepat selama satu hingga dua menit, lalu berlari atau jogging selama 30 detik dengan kecepatan yang terasa menantang. Pola ini diulang beberapa kali hingga sesi latihan selesai.

Jumlah kalori yang terbakar selama HIIT bergantung pada ukuran tubuh dan jenis latihan yang dilakukan. Namun, secara umum, HIIT memungkinkan pembakaran kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan latihan berintensitas stabil dalam durasi yang sama.

Sebuah studi kecil menemukan bahwa wanita yang melakukan latihan lari dengan metode HIIT membakar lebih banyak kalori setelah sesi latihan dibandingkan mereka yang melakukan latihan aerobik ketahanan atau latihan kekuatan berintensitas tinggi. 

3. Latihan Beban

Angkat beban tidak hanya membakar kalori, tetapi juga membantu membangun massa otot. Dalam sesi latihan beban selama 30 menit, seseorang dapat membakar sekitar 126 kalori, tergantung pada ukuran tubuhnya. Namun manfaatnya tidak berhenti di situ. 

Sebuah studi kecil menemukan bahwa setelah enam minggu latihan kekuatan, wanita yang sebelumnya tidak aktif mengalami peningkatan laju metabolisme, meskipun komposisi tubuh mereka tidak berubah secara signifikan. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal, sebaiknya kombinasikan latihan kekuatan dengan latihan kardio dalam rutinitas olahraga.

4. Menari

Menari adalah bentuk latihan kardio yang bisa menjadi alternatif bagi mereka yang kurang menyukai gym. Aktivitas ini tidak hanya membakar kalori, tetapi juga membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Selain itu, menari juga bisa menjadi aktivitas sosial yang menyenangkan.

Jumlah kalori yang terbakar tergantung pada jenis tarian yang dilakukan. Tarian dengan tempo cepat, seperti aerobik dance, dapat membakar hingga 500 kalori per jam, tergantung pada ukuran tubuh. Sementara itu, tarian dengan tempo lebih lambat, seperti ballroom dance, biasanya membakar sekitar setengah dari jumlah tersebut.

5. Berenang

Berenang adalah latihan aerobik yang melibatkan seluruh tubuh dan cocok untuk berbagai usia serta kondisi fisik. Bahkan, orang dengan keterbatasan fisik pun dapat berenang dengan nyaman. Olahraga ini juga lebih ramah bagi persendian dan membantu menjaga fleksibilitas tubuh. 

Berenang juga efektif membakar kalori karena tubuh harus bergerak melawan air. Jumlah kalori yang terbakar tergantung pada ukuran tubuh, kecepatan, dan gaya renang yang digunakan. Misalnya, gaya kupu-kupu bisa membakar hingga 900 kalori per jam, sedangkan sekadar mengapung atau berenang santai bisa membakar sekitar 225 kalori per jam.

6. Jalan Cepat

Jalan cepat adalah latihan ketahanan yang mudah dilakukan dan cocok bagi pemula yang baru mulai berolahraga. Untuk memulainya, cobalah berjalan selama 10–15 menit, lalu menambah waktu sekitar lima menit setiap minggu.

Meski tidak secepat berlari dalam membakar kalori, jalan cepat tetap bermanfaat. Dalam 30 menit berjalan, jumlah kalori yang terbakar hanya sekitar setengah dari yang terbakar saat berlari dalam durasi yang sama. Namun, semakin cepat dan lama Anda berjalan, semakin banyak kalori yang terbakar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus