Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Minum Kopi Bikin Nafsu Makan Berkurang, tapi Belum Tentu Efektif Turunkan Berat Badan

Penelitian menunjukkan kafein dalam kopi dapat mengurangi nafsu makan sehingga berpotensi membuat seseorang makan lebih sedikit kalori.

4 Oktober 2022 | 16.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang percaya bahwa kopi dapat membantu menurunkan berat badan. Ini karena kopi mungkin berperan dalam meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi nafsu makan. Tapi, bukan berarti minuman ini efektif menurunkan berat badan.

Pakar nutrisi di Perth, Australia, Shyamala Vishnumohan seperti disiarkan LiveScience pada akhir pekan lalu mengatakan, manajemen berat badan jauh lebih kompleks daripada menyeruput secangkir kopi dan menghilangnya lemak dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan kafein dapat mengurangi nafsu makan sehingga berpotensi mengakibatkan seseorang makan lebih sedikit kalori. Tetapi, meskipun kopi dapat sedikit mengurangi hormon ghrelin, Vishnumohan tak yakin seberapa signifikan efek penekan nafsu makan itu.

Misalnya, satu studi di International Journal of Food Sciences and Nutrition menemukan minum kopi sebelum makan sedikit menurunkan asupan kalori. Tetapi efek penekan nafsu makan tidak bertahan lebih dari tiga sampai empat jam.

Satu studi di Obesity menunjukkan peserta dengan kelebihan berat badan yang mengonsumsi kopi mengurangi asupan kalori mereka saat makan berikutnya.

Namun percobaan lain dalam Appetite menyimpulkan kopi tidak berpengaruh pada jumlah kalori yang dikonsumsi seseorang.

Para ahli tidak sepenuhnya memahami mekanisme di balik pengurangan ghrelin tetapi satu penelitian kecil di Journal of American College of Nutrition mengumumkan hasil yang mengejutkan.

Mereka menemukan kopi tanpa kafein lebih menekan nafsu makan ketimbang kopi berkafein. Walau begitu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hal ini.

“Asupan kopi mempercepat metabolisme, kemungkinan karena kandungan kafeinnya. Ini meningkatkan pembakaran lemak melalui peningkatan thermogenesis (produksi panas) dan stimulasi neurotransmiter seperti adrenalin," kata ,” pakar diet Lon Ben-Asher.

Satu percobaan kecil 2017 di Clinical Pysiology and Functional Imaging menemukan kombinasi kopi dan olahraga meningkatkan proses pemecahan lemak. Namun penelitian ini berskala kecil sehingga masih membutuhkan lebih banyak penelitian.

Peneliti mengingatkan, orang-orang jangan tergoda minum kopi berlebihan karena ada efek samping yang tidak diinginkan, termasuk kegelisahan dan detak jantung yang berdebar kencang.

ANTARA

Baca juga:
6 Efek Samping Minum Kopi saat Perut Kosong

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus