Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Ahli Gizi Sebut Risiko Kekurangan Vitamin D dan B12 pada Lansia

Ahli gizi mengatakan lansia sering mengalami kekurangan vitamin D dan B12. Apa saja dampaknya?

6 September 2024 | 22.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lansia berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena konsumsi makanan menurun atau gangguan mekanisme penyerapan tubuh. Spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, Rozana Nurfitri Yulia, mengatakan orang berusia 60 tahun ke atas atau lansia sering mengalami kekurangan vitamin D dan B12.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi vitamin B12 ini memang berkurang dalam tubuh manusia karena faktor intrinsik yang menyerap vitamin B12 yang umumnya ada di lambung. Jadi, kalau itu berkurang karena faktor usia, suplementasi adalah solusinya," kata Rozana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lansia dapat mengalami defisiensi vitamin B12 karena kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin itu sudah menurun atau minumi obat-obatan yang dapat mengganggu penyerapan vitamin atau mengalami masalah kesehatan yang menyebabkan penurunan kemampuan lambung dan usus kecil dalam menyerap nutrisi. 

Ia mengatakan kekurangan vitamin B12 biasanya terdeteksi saat lansia berkonsultasi dengan dokter saraf. Defisiensi vitamin B12 pada lansia antara lain berisiko menyebabkan anemia, gangguan kognitif dan saraf. 

Manfaat vitamin D
Rozana menjelaskan defisiensi vitamin D juga sering terjadi pada lansia. Kekurangan vitamin D bisa terjadi karena penurunan kemampuan sintesis dan penyerapan vitamin D, penuaan kulit, dan kurang paparan sinar matahari.

"Ada penyebab lain orang Indonesia umumnya mengalami defisiensi vitamin D, seperti gangguan sintesis vitamin D di kulit, dan metabolisme vitamin D ada di ginjal, itu diberikan vitamin D3 aktif," paparnya.

Vitamin D berperan penting dalam homeostasis kalsium dan fosfat darah yang mendukung fungsi metabolisme tubuh, transmisi neuromuskular, dan mineralisasi tulang. Kekurangan vitamin ini dapat memicu masalah metabolisme dan menimbulkan gangguan kesehatan yang lain.

Rozana mengatakan konsumsi lima porsi buah dan sayur dengan lima warna berbeda dapat menurunkan risiko defisiensi vitamin pada lansia. Selain penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin, sayur dan buah juga baik untuk melatih kemampuan lansia pascastroke dalam mengunyah.

Suplemen vitamin dan mineral dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini. Rozana menuturkan lansia dapat diberi suplemen vitamin B12 dan D. Suplemen vitamin E dan C umumnya tidak diperlukan karena biasanya sudah terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus