Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap anak memiliki hak kesehatan, termasuk udara bersih. Itu sebabnya, para orang tua dianjurkan tidak merokok, apalagi di rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter spesialis anak dari RSUP Persahabatan dr Lilis Diah Hendrawati Sp.A(K) mengatakan, anak yang kondisinya sehat bisa saja menjadi sakit dikarenakan oleh berbagai pengaruh lingkungan termasuk menjadi perokok pasif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menjabarkan kondisi anak yang sakit bisa terjadi apabila dari keadaan anak dengan kekebalan tubuh yang kurang, faktor kumannya yang lebih kuat, atau anak yang secara fisik kondisinya sudah sehat namun terpengaruh oleh lingkungan.
"Faktor lingkungan yang kurang sehat yang memicu timbulnya penyakit pada anak. Misal anak yang sehat berat badan dan tinggi badan cukup, tapi sayang sekali ayahnya seorang perokok yang kurang memahami ketika merokok bisa menimbulkan asap, dihirup orang sekitarnya kemudian menjadi perokok pasif," kata Lilis daalm bincang-bincang di Kementerian Kesehatan, Jumat, 26 Juli 2019.
Atau, orang tua yang tidak merokok di dekat anak, namun setelah selesai merokok langsung menggendong dan mencium anaknya. Lilis mengatakan kondisi seperti itu juga berbahaya bagi anak karena racun rokok masih menempel.
Anak yang terpapar asap rokok secara langsung atau melalui zat berbahaya dari rokok yang menempel pada benda bisa menderita batuk secara terus menerus hingga kronik. Jika kondisi ini terus-terusan berlanjut, daya tahan tubuh anak akan menurun dan bisa menyebabkan pneumonia karena menghirup polusi dari orang terdekat.
Apalagi jika kondisi lingkungan dan di dalam rumah yang tidak sehat. Misalnya rumah yang tidak terkena sinar matahari, tidak ada ventilasi, dan lain sebagainya bisa menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
ANTARA