Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hari kecanduan ponsel semakin mengalami peningkatan yang signifikan di seluruh belahan dunia. Selain menyajikan berbagai kemudahan, penggunaan ponsel juga dapat memberikan masalah bagi banyak orang. Namun, terjadi perdebatan di kalangan profesional kesehatan medis dan mental tentang apakah benar penggunaan ponsel berlebihan dapat dikatakan sebagai kecanduan atau hanya akibat dari masalah kontrol impuls.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip healthline, perlu diketahui bahwa ada beberapa kesamaan penting antara penggunaan ponsel yang berlebihan dan kecanduan perilaku, seperti perjudian kompulsif. Kemiripan di antara dua tindakan tersebut, antara lain:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Kehilangan kontrol atas perilaku.
2. Kesulitan nyata membatasi perilaku.
3. Kebutuhan untuk terlibat dalam perilaku lebih sering untuk mendapatkan perasaan yang sama,
4. Konsekuensi negatif yang parah dari tindakan tersebut.
5. Penarikan diri atau perasaan mudah marah dan cemas ketika tindakan tersebut tidak dilakukan.
6. Kambuh atau mengambil kebiasaan melakukan tindakan tersebut lagi, setelah periode penghindaran.
Selain itu, penggunaan ponsel berlebihan dan kecanduaan juga memiliki kesamaan berupa adanya pemicu zat kimia di otak yang memperkuat perilaku kompulsif. Otak mengandung beberapa jalur yang mengirimkan zat kimia perasaan senang atau dopamin ketika seseorang berada dalam situasi tertentu.
Bagi sebagian besar orang, interaksi sosial dapat merangsang pelepasan dopamin. Kini, sebagian besar orang sudah banyak menggunakan ponsel sebagai alat interaksi sosial. Akibatnya, orang-orang menjadi terbiasa untuk terus-menerus memeriksa dopamin yang dilepaskan ketika mereka terhubung dengan orang lain di media sosial atau aplikasi lain.
Pemrogram aplikasi dalam ponsel dapat mengandalkan dopamin tersebut untuk membuat seseorang terus memeriksa ponsel. Orang-orang pun tidak dapat memprediksi pola yang terbentuk di otak untuk melahirkan sebuah ketidakcanduan sehingga mereka lebih sering memeriksa ponsel. Nantinya, siklus ini dapat mengarah ke titik kritis, yaitu ketika ponsel berhenti menjadi sesuatu harus digunakan setiap hari. Jadilah, seseorang tersebut mengalami kecanduan ponsel.
Baca: Orang Indonesia Nomor Satu di Dunia Kecanduan Svrolling Handphone, Apa Dampaknya?
Mengatasi Kecanduan Ponsel
Lantas, bagaimana cara mengatasi kecanduan ponsel?
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengubah cara seseorang menggunakan ponsel demi membantu membatasi dampak negatifnya.
1. Mencari tahu apakah ada kekhawatiran yang mendasarinya
Mengutip pubmed.gov, peneliti percaya bahwa orang yang secara kompulsif menggunakan ponsel mungkin mencoba menghindari masalah dalam hidup mereka yang terasa terlalu sulit atau rumit untuk diselesaikan. Namun, seseorang bisa menyelesaikan masalah mendasar karena merupakan kunci untuk mengurangi kecemasan.
Saat seseorang benar-benar mengetahui dasar permasalahannya maka seseorang tersebut dapat mengurangi menggunakan ponsel, seperti mengurangi mengirim pesan teks, membeli belanja online, atau mengunggah foto secara kompulsif.
2. Melakukan terapi perilaku kognitif (CBT)
Pendekatan terapeutik ini membantu menerangi hubungan antara pikiran, perilaku, dan emosi. Ini bisa menjadi jenis terapi yang sangat efektif untuk membantu seseorang mengubah pola perilaku tertentu. Setidaknya satu studi kecil dalam laman press.rsna.org menunjukkan bahwa CBT mungkin efektif dalam menyeimbangkan perubahan kimiawi otak yang terkait dengan kecanduan ponsel.
3. Langkah praktis lainnya
Terdapat beberapa langkah praktis lainnya untuk mengatasi kecanduan ponsel, yaitu:
1. Hapus aplikasi yang menghabiskan waktu lama seseorang dalam menggunakan ponsel.
2. Jauhkan ponsel dari pandangan.
3. Isi daya ponsel di suatu tempat, selain kamar tidur.
4. Ganti game dan aplikasi media sosial dengan aktivitas langsung di dunia nyata.
RACHEL FARAHDIBA R
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.