Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Apa Itu Kondisi Gejala Mania?

Mania digambarkan sebagai kondisi yang membuat seseorang mengalami euforia yang tak sewajarnya

29 Agustus 2022 | 15.27 WIB

Ilustrasi pria tertawa. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pria tertawa. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mania digambarkan sebagai kondisi yang membuat seseorang mengalami euforia yang tak sewajarnya, dikutip dari Healthline. Kondisi psikologis ini membuat suasana hati makin intens, hiperaktif, dan delusi. Mania pun tergolong  gejala umum gangguan bipolar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mania bisa menjadi kondisi berbahaya karena beberapa alasan. Orang bisa sampai tidak tidur atau makan saat dalam kondisi mania. Orang yang mania rentan berisiko mengalami halusinasi dan gangguan persepsi lainnya.

Gejala mania

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perubahan lingkungan juga memicu mania. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan juga rentan menyebabkan mania, termasuk salah satunya stres keuangan.

Merujuk Mayo Clinic, orang yang menunjukkan kegembiraan dan euforia yang ekstrem, dan suasana hati yang intens salah satu gejalanya. Kondisi hiperaktif berkemungkinan mengalami halusinasi atau delusi. Bisa juga muncul rasa gelisah dan kecemasan. Suasana hati seseorang yang mania cepat berubah menjadi depresi.

Kondisi mania rentan menyebabkan seseorang merasa seolah-olah memiliki energi yang sangat besar. Sistem tubuh menjadi lebih cepat. Mania pun berkemungkinan menyebabkan orang sulit tidur atau kinerja yang buruk. Orang yang mania bisa  berperilaku agresif.

Kondisi mania yang ringan disebut hipomania. Hipomania dikaitkan dengan gejala sebelumnya, tetapi tingkat yang rendah. Hipomania juga berlangsung lebih singkat daripada mania.

Pengendalian mania

Mania tak selalu bisa dicegah, namun berkemungkinan mengelola gejala agar tak makin buruk.

1. Mengurangi aktivitas dan lingkungan yang bising, ramai, terlalu terang.

2. Tetap konsisten dalam rutinitas, misalnya tidur selalu pada waktu yang sama. Begitu pula waktu yang sama untuk makan dan berolahraga.

3. Membatasi jumlah kontak sosial yang cenderung memicu euforia yang terlalu

4. Menghindari situasi yang rentan membuat tergoda untuk membuat pilihan yang berisiko, seperti minum alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus