Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Itu Penyakit Radang Usus dan Siapa Saja yang Paling Berisiko Mengalami?

Penyakit radang usus adalah penyakit autoimun akibat sistem imun tubuh keliru menyerang sel-sel sehat di usus, menyebabkan peradangan.

5 Desember 2024 | 22.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Radar Usus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit radang usus (IBD) adalah kondisi yang mengacu pada penyakit kronis yang bisa menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Gejalanya dari sakit perut sampai diare, membuat penderita IBD tak ingin jauh-jauh dari kamar mandi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IBD adalah penyakit autoimun akibat sistem imun tubuh keliru menyerang sel-sel sehat di usus, menyebabkan peradangan, menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif adalah jenis utama IBD. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski sekilas mirip, kedua kondisi ini berbeda. Penyakit Crohn bisa mempengaruhi seluruh lapisan saluran pencernaan, dari mulut sampai anus. Sementara kolitis ulseratif, masalah terkonsentrasi di bagian dalam usus besar, menurut UCLA Health. 

Penyebab penyakit radang usus
Penyebab pastinya masih belum diketahui. Namun kepada USA Today, Dr. Gil Melmed, direktur Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi di RS Cedars-Sinai, mengatakan kondisi ini sepertinya terkait genetik dan paparan lingkungan.

Faktor risiko potensial lingkungan terkait IBD pada orang yang punya faktor genetik termasuk penggunaan antibiotik dan obat-obatan lain, polusi, kebersihan, pola makan, dan iklim, menurut Yayasan Crohn dan Kolitis. Melmed mengatakan merokok juga termasuk faktor risiko penyakit Crohn.

IBD dapat terjadi pada siapa saja dan usia berapa pun, walaupun paling umum di umur akhir 20-an. Saat ini, belum ada pengobatan untuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Sementara CDC menjelaskan penderita IBD paling sering merasakan gejala yang datang dan pergi. 

Saat IBD menyerang, gejala yang mungkin muncul adalah:
-Diare
-Sakit perut
-Kelelahan
-Berat badan turun
-Mual

Khusus kolitis ulseratif, diare bisa disertai pendarahan rektum, kata Melmed. Jika gejala tak juga hilang, segera periksakan ke dokter. Meski terkait pencernaan, gejala IBD juga bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti mata, kulit, atau liver.

IBD juga bisa dialami anak-anak sehingga diagnosis yang tepat sangat penting. Terkadang, gejala yang muncul pada anak adalah perkembangan yang terhambat, termasuk tinggi dan berat badan, jelas Melmed.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus