Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Awas, Tuberkulosis Bisa Bikin Pasien Hidup dengan 1 Paru-Paru

Banyak hal dapat menyebabkan paru-paru mengalami kerusakan sehingga tak berfungsi. Salah satu akibatnya adalah penyakit tuberkulosis.

7 Februari 2020 | 09.44 WIB

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Perbesar
Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru adalah salah satu organ utama manusia yang penting. Tanpa dua paru-paru kita, kita tidak bisa menghirup udara segar dan oksigen untuk tubuh. Bagaimana bila salah satu paru-paru kita tidak berfungsi. Apa yang bisa menyebabkan kasus seperti ini?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan Erlina Burhan mengatakan bahwa banyak hal dapat menyebabkan paru-paru mengalami kerusakan sehingga tak berfungsi. Salah satu diantaranya ialah penyakit tuberkulosis. Erlina menjelaskan, penyakit yang banyak diidap masyarakat Indonesia itu dapat menggerogoti paru-paru.

Khususnya Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB) alias tuberkulosis yang resisten terhadap manfaat dua obat antituberkulosis yang paling kuat, yaitu isoniazid dan rifampisin. Pada kasus ini, obat tidak dapat bekerja dengan baik di dalam tubuh yang membuat kuman mycobacterium tuberkulosis cepat berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kumannya pesta dan semakin menggerogoti organ paru sehingga akhirnya sisa salah satu paru yang berfungsi karena yang lainnya sudah dimakan oleh kuman,” katanya saat ditemui TEMPO.CO usai acara Media Briefing di Jakarta pada Kamis, 6 Februari 2020.

Penyebab lainnya ialah infeksi yang terjadi secara terus menerus pada paru-paru namun tidak diobati. Erlina mengumpamakan paru-paru dengan sebuah ban. Erlina menegaskan bahwa ban yang bocor tentu harus ditambal agar kembali berfungsi normal. Namun jika terus dibiarkan, lama-lama akan rusak. “Sama juga dengan paru-paru. Kalau infeksi terus tidak diobati, paru-paru akan rusak dan salah satu risikonya, seseorang hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi dengan baik," katanya.

Untuk itu, Erlina pun menyarankan agar masyarakat senantiasa menjaga kesehatan paru-paru. Salah satu tanda bahwa paru mengalami masalah ialah batuk lantaran ada organisme lain yang masuk lewat saluran pernapasan, namun ditolak tubuh. “Kalau batuk jangan disepelekan karena berpikir akan sembuh sendiri. Segera cek ke dokter untuk memastikan supaya risiko penyakit yang lebih parah bisa segera ditangani,” katanya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus