Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus masih mampu melakukan perjalanan panjang ke Indonesia dan tiga negara lainnya di usia yang tak lagi muda. Pemimpin Gereja Katolik yang berusia 87 tahun ini sanggup terbang dari Vatican City ke Jakarta, Indonesia dengan menempuh perjalanan udara selama hampir 20 jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siapa sangka, di balik itu Paus Fransiskus hanya memiliki satu paru-paru. Pria asal Argentina ini pernah menjalani operasi pengangkatan satu paru-paru lainnya ketika ia masih remaja. Ia disebut menderita infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada November tahun lalu, ia sempat dirawat di rumah sakit di Roma akibat radang paru-paru. Paus Fransiskus sempat kesulitan bernapas, namun tetap stabil. Ia menjalani terapi antibiotik untuk menyembuhkan infeksi dan serangan flu.
Paus Fransiskus dirawat sehari setelah ia harus membatalkan perjalanan ke pertemuan puncak iklim COP28 di Dubai atas perintah dokter. Ia kesulitan berjalan karena sakit lutut dan terkadang menggunakan kursi roda.
Menurut National Institutes of Health , seiring bertambahnya usia, orang menjadi lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti pneumonia dan bronkitis. Orang yang berusia lebih dari 65 tahun sangat mungkin mengalami infeksi tersebut. Risiko mereka meningkat jika mereka memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit jantung.
Dalam wawancara di stasiun televisi CBS Evening News di Kota Vatikan pada Mei lalu, Paus Fransiskus pernah ingin mengundurkan diri dari jabatannya karena masalah kesehatan. "Mungkin jika suatu hari nanti kesehatan saya tidak bisa membaik lagi," kata Francis. "Mungkin karena satu-satunya kelemahan yang saya miliki adalah di lutut saya, dan itu sudah jauh lebih baik. Namun, itu tidak pernah terlintas dalam pikiran saya."
Paus Fransiskus, yang mengambil alih jabatan paus pada tahun 2013 di usia 76 tahun, kini menggunakan kursi roda. Namun ia mengatakan kesehatannya baik-baik saja.
Selain pengangkatan paru-paru, Paus Fransiskus pernah menjalani dua kali operasi usus pada Juni tahun lalu untuk memperbaiki hernia dan menghilangkan jaringan parut yang menyakitkan.
Paus Fransiskus memiliki jadwal yang padat selama sepuluh tahun terakhir. Ia bepergian ke lebih dari 60 negara.
Bulan ini, selain mengunjungi Indonesia, Paus Fransiskus juga akan datang ke Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura. Kunjungan ke Belgia juga dijadwalkan pada bulan September. Fransiskus mengatakan dia mungkin juga akan mengunjungi Amerika Serikat.
ABC | CBS NEWS | REUTERS
Pilihan editor: Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji