Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat baru-baru ini menerima kabar duka yang datang dari dunia bulu tangkis Indonesia, Az Zahra Putri Dania yang sudah meninggal dunia pada Senin, 27 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar meninggalnya Putri Diana yang merupakan atlet muda bulu tangkis kelahiran 28 Juli 2004 tersebut disampaikan PP PBSI. "Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Keluarga besar PP PBSI mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah satu atlet muda Indonesia," tulisPBSI di caption Instagram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya PBSI menyampaikan di instagram, "Az-Zahra Putri Dania menghembuskan nafas terakhirnya hari ini, 27 Februari 2023 dikarenakan sakit. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin" tulis PBSI.
Menurut Humas PBSI Deri Destanto, Putri Dania meninggal akibat mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening atau biasa disebut limfoma
Apa Itu Kanker Kelenjar Getah Bening atau Limfoma?
Limfoma atau kanker kalenjar getah bening sendiri adalah kanker sistem limfatik, yang merupakan bagian dari jaringan tubuh yang melawan kuman.Sistem limfatik meliputi kelenjar getah bening (kelenjar limfa), limpa, kelenjar timus dan sumsum tulang. Limfoma dapat memengaruhi semua area tersebut serta organ lain di seluruh tubuh.
Ada banyak jenis limfoma. Subtipe utamanya adalah:
1. Limfoma Hodgkin (sebelumnya disebut penyakit Hodgkin)
2. Limfoma non-Hodgkin
Penanganan limfoma yang terbaik bagi Anda tergantung pada jenis limfoma dan tingkat keparahannya. Pengobatan limfoma dapat melibatkan kemoterapi, obat imunoterapi, terapi radiasi, transplantasi sumsum tulang, atau kombinasi dari semuanya. Mengambil dari mayoclinic.org
Gejala atau tanda dan limfoma dapat meliputi:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri di leher, ketiak, atau selangkangan
2. Kelelahan yang terus-menerus
3. Demam
4. Berkeringat di malam hari
5. Sesak napas
6. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
7. Kulit gatal
Hingga saat ini, Dokter tidak yakin apa yang menyebabkan limfoma. Namun, hal ini dimulai ketika sel darah putih pelawan penyakit yang disebut limfosit mengalami mutasi genetik. Mutasi ini memerintahkan sel untuk berkembang biak dengan cepat, menyebabkan banyak limfosit yang sakit yang terus berkembang biak.
Mutasi ini juga memungkinkan sel untuk terus hidup ketika sel normal lainnya akan mati. Hal ini menyebabkan terlalu banyak limfosit yang sakit dan tidak efektif dalam kelenjar getah bening Anda dan menyebabkan kelenjar getah bening, limpa, dan hati membengkak.
Faktor Risiko Penyebab Limfoma
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko limfoma antara lain:
1. Usia
Beberapa jenis limfoma lebih sering terjadi pada orang dewasa muda, sementara jenis limfoma lainnya paling sering didiagnosis pada orang yang berusia di atas 55 tahun.
2. Berjenis kelamin laki-laki.
Laki-laki sedikit lebih mungkin mengembangkan limfoma daripada perempuan.
3. Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
Limfoma lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit sistem kekebalan tubuh atau pada orang yang mengonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuhnya.
4. Mengembangkan infeksi tertentu.
Beberapa infeksi dikaitkan dengan peningkatan risiko limfoma, termasuk virus Epstein-Barr dan infeksi Helicobacter pylori
Pilihan Editor: Atlet Muda Mantan Penghuni Pelatnas Bulu Tangkis PBSI, Az Zahra Putri Dania Meninggal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.