Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Urologi RS Bethsaida Hospital Gading, Donny Eka Putra mengatakan batu ginjal terbentuk dari mineral dan garam yang mengkristal dalam ginjal. "Jika batu ini tidak dikeluarkan, dapat menyebabkan infeksi dan kerusakan ginjal yang serius," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada pertengahan Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Donny menjelaskan salah satu teknologi baru untuk mengatasi batu ginjal bernama teknologi Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Melalui ESWL, gelombang kejut diarahkan ke batu ginjal, menghancurkannya menjadi partikel-partikel kecil yang bisa dikeluarkan melalui urin tanpa operasi invasif. Teknologi ini juga cocok bagi pasien yang tidak bisa menjalani operasi karena risiko kesehatan tertentu, menjadikannya alternatif yang aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Alat untuk teknologi ESWL bernama Richard Wolf Piezolith 3000 Plus. Menurut Donny, pasien dapat merasakan kenyamanan maksimal selama prosedur dengan hasil yang lebih optimal. Ia menjelasan beberapa keunggulan alat tersebut. Pertama adalah alat itu merupakan teknologi piezoelektrik canggih. Artinya pembangkit gelombang kejut berbasis piezoelektrik menghasilkan energi yang stabil dan terfokus, membuat perawatan lebih aman dan efektif.
Alat itu juga bisa melakukan pemantauan real-time dengan C-Arm dan USG. Posisi batu ginjal dapat dipantau secara akurat melalui C-Arm dan USG real-time, sehingga dokter dapat menentukan target dengan lebih presisi. Ada pula fitur automatic patient positioning. Alat ini dilengkapi dengan fitur penyesuaian otomatis posisi pasien, memudahkan proses tindakan dan memastikan keakuratan selama prosedur berlangsung.
Lalu Donny menambahkan keunggulan lain adalah bed dengan pergerakan halus. Artinya, tempat tidur pasien dirancang dengan pergerakan halus untuk memberikan kenyamanan ekstra, mengurangi kecemasan selama tindakan. "Nyeri minimal, tanpa anestesi. Teknologi ini mampu mengurangi rasa nyeri selama proses penghancuran batu ginjal, tanpa memerlukan anestesi," katanya.
Donny menambahkan bahwa dengan alat ini, pasien jadi lebih nyaman saat menjalani prosedur. "Teknologi yang kami pakai sekarang lebih modern dan bisa menghancurkan batu ginjal dengan lebih akurat, nyerinya juga lebih minim. Namun, yang perlu diketahui adalah tidak semua batu bisa diterapi dengan ESWL, ada kondisi tertentu, misalnya batu kompleks, yang membutuhkan tindakan minimal invasive, seperti PCNL dan RIRS,” katanya.
Menurut Donny, teknologi ESWL ini efektif menangani batu ginjal dan batu ureter, yang seringkali menyebabkan gejala nyeri pinggang hilang timbul, nyeri saat buang air kecil. Ada pula gejala mual dan muntah. Terakhir, alat ini pun bisa menangani gejala hematuria (darah dalam urin).
Direktur Bethsaida Hospital Pitono, menambahkan, ia ingin timnya merasa tenang, aman dan nyaman saat dirawat di sini. Kehadiran teknologi ESWL terbaru ini benar-benar membantu pasien menjalani pengobatan dengan lebih santai, tanpa rasa sakit yang berlebihan. "Kami berusaha memberikan yang terbaik, dan alat ini salah satu bukti nyata komitmen kami untuk meningkatkan kualitas layanan,” kata Pitono.