Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Benarkah Kita Tak Harus Berpatokan pada Tanggal Kedaluwarsa Makanan? Simak Penjelasan Pakar

Penting untuk memastikan keamanan makanan sebelum membeli agar tak mubazir karena harus dibuang sebab sudah kedaluwarsa. Tapi bisakah jadi patokan?

2 Juni 2024 | 16.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi makanan kaleng (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap membeli makanan atau bahan makanan, yang pertama Anda cek pasti tanggal kedaluwarsa, barulah kandungan nutrisi. Anda tak salah karena memang penting untuk memastikan keamanan makanan sebelum membelinya sehingga makanan tak mubazir karena harus dibuang gara-gara sudah kedaluwarsa sebelum dikonsumsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kadang, Anda mungkin tak percaya pada tanggal yang tertera. Apalagi jika melihat kondisi makanan masih baik dan tak ada perubahan bau atau tekstur. Dr. Karan Raj, pakar bedah di badan kesehatan Inggris (NHS) menyarankan, "Sebelum membuang makanan, pastikan untuk membaca label keamanan makanan dengan benar."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasalnya, keterangan pada label setiap produk tak selalu sama. Ada yang menuliskan "tanggal dijual", "gunakan sebelum", atau "tanggal kedaluwarsa". Namun Raj menegaskan tanggal-tanggal tersebut juga tak harus dijadikan patokan. Menurutnya, label makanan "baik sebelum" itu untuk mengingatkan pada masa itu produk berada pada kualitas dan rasa terbaiknya.

Tahan 2-5 tahun lagi
Raj menjelaskan untuk makanan kaleng, misalnya, masih aman dikonsumsi 2-5 tahun setelah tanggal kedaluwarsa selama disimpan di tempat yang benar, kering, dan sejuk. Contohnya beras, yang masih bisa dimakan meski sudah lima tahun lewat tanggal kedaluwarsa asalkan disimpan di tempat yang rapat.

"Tanggal-tanggal itu untuk mengingatkan hari terakhir makanan dalam kondisi terbaik. Satu-satunya pengecualian adalah makanan anak. Jangan pernah berikan bayi makanan yang sudah lewat masa terbaik," saran Raj, dikutip dari Express.

Ia juga mengatakan orang bisa mengandalkan perasaan untuk memastikan apakah makanan masih layak dikonsumsi. "Contohnya, apakah baunya aneh, teksturnya berubah, atau adakah jamur di makanan. Bila ada, tandanya makanan harus dibuang," jelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus