Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Air conditioner atau AC pertama kali digagas oleh seorang dokter, John Gorrie pada 1840-an. Ia berpikir bahwa pendinginan dapat menjadi obat untuk melawan penyakit dan membuat orang tetap nyaman. Ia membawa sistem pendinginan interior melibatkan pengangkutan balok es besar dari danau dan sungai beku di utara ke kamar rumah sakit yang dingin.
Namun, logistiknya tidak masuk akal sehingga ia bereksperimen dengan pendinginan dan merancang mesin yang membuat es menggunakan tenaga kuda, layar bertenaga angin, atau uap. Barulah, pada 1851, ia diberikan paten untuk mesin pembuat es tersebut dan menjadi peletak dasar AC modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengacu coynecollege.edu, perkembangan AC dilanjutkan oleh Willis Carrier, insinyur di Buffalo Forge Company. Ia mendapatkan tugas untuk memecahkan masalah kelembaban besar di perusahaan penerbitan Brooklyn yang membuat halaman majalah berkerut. Ia merancang dan mematenkan "Peralatan untuk Mengobati Udara”tersebut menggunakan kumparan pendingin untuk melembabkan udara dengan memanaskan air atau mendehumidifikasi dengan air pendingin.
Ia menjalankan tes menyempurnakan teknologi, membangun, dan mematenkan sistem kontrol otomatis yang mengatur kelembaban dan suhu udara di pabrik tekstil. Akhirnya, melalui perusahaan sendiri, Carrier Engineering Corporation bersama enam insinyur lain, ia mendapatkan kredit penemuan AC pada 1902.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut asme.org, sampai saat ini, AC beroperasi pada ilmu dasar yang sama dengan sistem Carrier dengan menggabungkan kemajuan dalam kompresi uap, diagnostik dan kontrol, sensor elektronik, bahan, dan efisiensi energi. Penggunaan AC modern memiliki hubungan yang erat dengan istilah PK.
Berdasarkan spada.uns.ac.id, PK adalah singkatan dari bahasa Belanda, yaitu Paardekracht. Arti istilah tersebut adalah tenaga kuda atau horse power (HP).
Dilansir Britannica, HP merupakan tingkat pekerjaan dilakukan atau satuan daya umum. Pada Sistem Kekaisaran Inggris, satu tenaga kuda sama dengan 33.000 kaki-pon kerja per menit. Artinya, kekuatan yang diperlukan untuk mengangkat massa total 33.000 pon adalah satu kaki dalam satu menit. Nilai ini diadopsi oleh James Watt pada akhir abad ke-18 usai percobaan dengan kuda dray yang kuat. Percobaan tersebut menghasilkan sekitar 50 persen lebih banyak dari tingkat yang dapat dipertahankan kuda rata-rata untuk hari kerja.
Biasanya, orang kerap menyebut kekuatan AC dengan PK. Padahal, kekuatan tersebut memerlukan satuan input (Watt) dan output (BTU/jam). Adapun, BTU (British Thermal Unit) atau ukuran kuantitas panas sama dengan 1.055 joule atau 252 gram kalori. BTU merupakan satuan energi yang digunakan di Amerika Serikat dan diperhitungkan per jam (BTU/jam). BTU juga dapat diartikan sebagai kemampuan mengurangi panas atau mendinginkan ruangan dengan luas dan kondisi tertentu selama satu jam.
Pada air conditioner (AC), PK memiliki hubungan BTU. Jika memiliki 1 PK, artinya adalah tenaga listrik yang digunakan kompresor AC sekitar 735,5 watt (750 watt) dalam 1 jam. Namun, perhitungan tersebut belum ditambah rugi daya serta kipas pendingin indoor dan outdoor. Pada beberapa kasus, AC 1 PK dapat menyedot listrik sekitar 1 KWh (kilowatt hour) atau lebih.