Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Di Balik Kebiasaan Buruk Mengunyah Es Batu, Pakar Beri Saran Ini

Salah satu kebiasaan yang dilakukan banyak orang adalah mengunyah es batu. Meski tak seberbahaya nonmakanan, pakar mengingatkan bahayanya.

22 Mei 2024 | 15.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mengigit es batu bisa membuat sakit gigi/Tabloid Bintang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang dengan gangguan mental tertentu yang menyebabkan mereka suka mengunyah hal-hal yang tak masuk akal, seperti kertas, tanah, atau kayu. Kondisi ini disebut pagofagia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu kebiasaan yang dilakukan banyak orang adalah mengunyah es batu. Meski tak seberbahaya nonmakanan, pakar mengingatkan kebiasaan ini bisa menyebabkan kekurangan zat besi. Memang tak semua yang suka mengunyah es batu mengalami pagofagia atau masalah gangguan mental lain, tetap saja kebiasaan buruk ini tak dianjurkan karena bisa merusak gigi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebab orang suka mengunyah es batu
"Sebagian orang merasa mengunyah es sebagai stimulasi oral seperti makan permen karet," ujar dokter gigi Roopali Kulkarni yang juga juru bicara Asosiasi Dental Amerika.

Mengunyah es juga disebut bisa meredakan peradangan mulut seperti lidah bengkak, efek mulut kering, atau sebagai taktik untuk berhenti merokok karena perokok jadi punya fokus selain rokok.Kebiasaan ini juga bisa menjadi cara untuk mengatasi stres dan kecemasan, kata Kulkarni. 

Sebagian orang lain tak sadar melakukannya. "Beberapa orang mengunyah es yang tersisa pada minuman tanpa maksud apa-apa," jelas Natalie Peterson, pakar bedah mulut dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Minnesota.

Sebagian lain lagi senang melakukannya karena sensasi renyah es batu sehingga sulit menghentikan kebiasaan. Ada pula yang salah kaprah menganggap mengunyah es batu baik buat kesehatan.

Merusak gigi
Apapun alasan orang melakukannya, mengunyah es batu tidak bagus buat gigi dan bisa membuatnya patah.

"Mengunyah es batu sama akibatnya dengan mengunyah objek keras lainnya. Gigi patah itu menyakitkan dan biaya perbaikannya pun mahal karena harus ditambal atau dipasang mahkota. JIka patahnya besar, gigi bisa dicabut dan diganti gigi palsu atau pasang mahkota," ujar Peterson kepada USA Today.

Bagaimana menghentikannya?
Jika ingin menghentikan kebiasaan buruk ini, langkah pertama yang dianjurkan adalah mencoba menyingkirkan godaan. "Coba minum minuman dingin tanpa es batu atau biarkan es mencair dulu di mulut sampai ukurannya kecil dan tidak terlalu keras," saran Peterson.

Menggunakan sedotan juga bisa menjadi cara mencegah es batu masuk ke mulut sehingga tergoda untuk mengunyahnya. Atau coba ganti batu es dengan camilan lain yang lebih renyah dan sehat seperti wortel dan batang seledri.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus