Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Empal Asem, Kuliner Segar Cirebon untuk Selingan Road Trip

Aktivitas road trip alias traveling menggunakan mobil dari Jakarta menuju Jawa Tengah, bisa anda selang-seling denga wisata kuliner

6 Agustus 2018 | 10.09 WIB

Seorang pelayan sedang meracik empal aaem di warung Empal Gentong Krucuk di dekat Taman Krucuk, Jalan Slamet Riyadi, Kota Cirebon. Tempo/Francisca Chrsity Rosana
Perbesar
Seorang pelayan sedang meracik empal aaem di warung Empal Gentong Krucuk di dekat Taman Krucuk, Jalan Slamet Riyadi, Kota Cirebon. Tempo/Francisca Chrsity Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Cirebon -Aktivitas road trip alias traveling menggunakan mobil dari Jakarta menuju Jawa Tengah melalui jalur pantai utara atau pantura, bisa anda selang-seling dengan wisata kuliner. Bila Anda melewati Kota Cirebon, tak ada salahnya singgah. Bagaimana bila anda menjajal empal asem dulu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kuliner yang didominasi dengan kuah segarnya ini akan menghapus letih setelah perjalanan panjang menyusuri Jakarta-Cirebon. Empal asem adalah variasi empal gentong minus santen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak warung makan di sekitar Kota Cirebon yang menjajakan kuliner empal asem yang dapat disinggahi. Misalnya Empal Gentong Krucuk. Rumah makan di dekat Taman Krucuk, Jalan Slamet Riyadi, Kota Cirebon, itu menyediakan menu empal asem selain empal gentong sebagai sajian utamanya.

Tempo menjajal menu empal asem untuk makan malam pada Jumat, 3 Agustus 2018. Empal asem tersaji beberapa menit setelah dipesan. Penampakan empal asem tak jauh berbeda dengan empal gentong. Hanya, kuahnya bening dan komplemen utamanya terbuat dari belimbing wuluh, asam, dan tomat hijau.

"Empal asem sama dengan empal gentong, hanya kuahnya yang berbeda. Kalau empal gentong pakai santan dan kental," kata salah satu pegawai Empal Gentong Krucuk, Sri Juheni, saat ditemui di rumah makan tersebut. Meski beda rupa, empal asem dan empal gentong memiliki isi yang sama. Di antaranya jeroan, koyor, san daging sapi.

Warga asli Cirebon biasanya menyantap empal asem dengan lontong. Sedangkan untuk menambah pedasnya kuah, kuah empal asem itu dicampuri dengan sambal kering bubuk.

Pedasnya sambal bubuk ini nampol di lidah. Bila tak kuasa makan pedas, sebaiknya Anda mengurungkan niat untuk menambahkan sambal bubuk. Atau, tersedia sambal matang yang tingkat kepedasaannya lebih bersahabat.

Empal asem ini biasa disantap penduduk lokal untuk makan siang atau sore. "Kalau pagi, kebanyakan pegawai yang datang untuk sarapan," ujarnya. Adapun saat akhir pekan, warung dua lantai ini dipenuhi wisatawan.

Seporsi harga empal asem dibanderol Rp 27 ribu plus lontong atau nasi. Teman makannya, yakni emping, dihargai Rp 8 ribu. Setelah kenyang menyantap empal asem, tubuh pun akan kembali bersemangat untik road trip.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus