Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Es Goyobod, Kuliner Jadul yang Ngangenin di Bandung

Es goyobod aslinya dari Garut, tapi sejak dulu dijajakan di Bandung. Kuliner lawas ini ternyata masih bertahan, dan banyak yang cari.

27 Oktober 2018 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang es goyobod di Bandung, tengah membawa minuman segar es goyobod untuk pembeli. Tempo/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bandung memang surga kuliner. Menu baru bermunculan, mencari hidangan kekinian atau kafe baru menjadi petualangan yang seru di Kota Kembang. Namun, tak berarti sajian jadul dilupakan. Olahan lawas pun ternyata tetap dicari. Dari yang mengenyangkan hingga yang menyegarkan. Di antaranya, es goyobod. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antara minuman yang lekat dengan Bandung, es goyobod paling jarang terdengar. Berbeda dengan minuman dingin yang telah melegenda seperti es oyen, es cendol, dan lain-lain. Sempat susah dicari, namun es goyobod rupanya dirindu. Setelah hanya bisa ditemukan di lokasi tertentu, kini mulai lebih banyak yang menjual es segar yang aslinya berasal dari Garut ini di Bandung. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gerobak Gokil - goyonod kliningan - yang berada di Jalan Kliningan Bandung. Tempo/Prima Mulia

Bahan utama dari es ini memang goyobod, yang terbuat dari tepung hunkwe dan santan encer. Kedua bahan tersebut dipanaskan kemudian diaduk-aduk hingga mengental. Persis seperti membuat ongol-ongol. Tuangkan ke loyang dan biarkan hingga memadat, baru kemudian dipotong-potong, biasanya berbentuk kubus. Warna menjadi abu-abu muda, dan inilah yang menjadi ciri dari es goyobod di masa lalu. Namun, kemudian ada juga yang memberinya warna dengan daun suji hingga warnanya menjadi hijau.

Nah, goyobod tak hanya dimunculkan sendirian dalam sebuah gelas atau mangkok. Tapi, juga ditambahkan dengan bahan lain. Seperti alpukat, kelapa muda, pacar cina, kolang kaling, tape, potongan roti, lantas diguyur dengan air santan, gula merah cair, dan susu kental manis. Rasanya, tentunya manis dan segar. Sekilas mirip dengan es campur, tapi kehadiran goyobod dan guyuran santan cair yang membedakannya.

Es goyobod meski tak sebanyak penjual minuman dingin lainnya, tapi bila ke Pasar Baru, bisa temukan Goyobod Kuno 1949 di Jalan Pasar Utara Bandung. Dijajakan sejak  1949, kuliner ini banyak diburu yang kangen akan minuman lawas  ini. Pilihan lain adalah di daerah Buah Batu. Ada Gokil, yang merupakan singkatan Goyobod Kliningan, lokasinya memang di Jalan Kliningan no B9, Bandung. Warung goyobod yang buka sejak tahun 2000 ini,  berjualan antara  pukul 09.00-17.30.

Baca Juga: 

Selain  di kedua lokasi tersebut, ada juga es goyobod di beberapa tempat, termasuk di Buah Batu, Bandung. Bila tengah berbelanja di Jalan Riau yang dipenuhi oleh berbagai gerai pakaian, mungkin bisa mampir ke Masjid Istiqamah di Jalan Taman Citarum. Temukan salah satu gerobak es goyobod yang nangkring  tak jauh dari kedai bakso Fortuna. Rata-rata penjaja kuliner ini mematok harga per gelas antara  Rp 8.000 hingga Rp 15 ribu. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus