Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Membuang dahak alias lendir saat batuk bisa membuat seseorang lega. Sensasi ringan saat mengeluarkannya menjadi alasan banyak orang membuangnya dengan berbagai cara. Namun, ada etika tertentu saat membuang dahak yang perlu diperhatikan.
Dilansir dari laman KNCV Tuberculosis Foundation, berikut cara yang tepat untuk buang dahak:
- Tarik nafas dalam-dalam sebanyak 3 kali, lalu sentakkan untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru.
- Bila sulit dilakukan, anda dapat membantu dengan cara berkumur-kumur dengan air bersih, lari-lari kecil di tempat, atau sekadar meminum minuman hangat.
- Kumpulkan dahak pada wadah tertentu.
- Setelah membuang dahak, jangan lupa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Selain itu, menurut laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, etika saat batuk erat kaitannya untuk mencegah penularan Tuberculosis alias TBC. Seperti diungkapkan oleh dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes yang merupakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI.
Baca : Gara-gara Meludah, Orang Ini Babak Belur
Sebab menurutnya, TBC sangat mudah menular lewat batuk maupun bersin. “Penularan TBC sangat mudah melalui batuk atau bersin. Karena itu perlu etika saat batuk” ujar Wiendra.
Wiendra menyarankan, untuk menutup mulut saat batuk dengan menggunakan sapu tangan pribadi atau tisu ketika batuk. Jangan menutup mulut dengan tangan kosong karena ada potensi menularkan TBC dari tangan tersebut.
“Pakailah tisu (saat batuk) buang tisu jangan di sembarang tempat, apalagi di tempat yang lembap tidak terkena matahari. Sebab, bakteri TBC tetap hidup di tempat lembap dan berpotensi menular ke orang lain” tambah Wiendra.
Baca : TBC Menular Melalui Udara, Jangan Lupa Etika Batuk
Selain batuk atau bersin, dr. Wiendra juga berpesan agar memperhatikan etika saat meludah. Dengan cara ludah harus ditutup dengan pasir untuk mencegah penularan.
“Selain itu rumah pun harus ada ventilasi. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat, dan Germas. Germas itu yang sering didengungkan oleh pemerintah adalah aktivitas fisik, cek kesehatan, makan makanan dengan gizi seimbang, dan jaga lingkungan,” kata Wiendra.
Selain itu, Wiendra menekankan pentingnya pencegahan penyakit. “Karena kita tahu cara penularan, maka kita harus bisa mencegah penyakit TBC. Kalau dengan PHBS itu minimal 70 persen penyakit itu bisa kita selesaikan. Jadi upaya yang ada dalam diri kita yang harus kita kuatkan” tandas dr. Wiendra.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca : Seringkali Mengganggu, Bagaimana Proses Dahak Terbentuk
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini