Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Fakta Seputar Asam Lambung yang Perlu Dipahami

Benarkah asam lambung bisa menyebabkan kanker lambung? Bagaimana GERD bisa terjadi? Simak penjelasan dokter.

18 Mei 2022 | 08.51 WIB

Gangguan asam lambung.
Perbesar
Gangguan asam lambung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mitos seputar kanker yang menyerang sistem pencernaan tak bisa dipisahkan dari penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Tak sedikit orang menduga penyakit tersebut sebagai penyebab atau indikasi orang menderita kanker lambung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GERD disebabkan melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah. Normalnya, katup tersebut akan terbuka untuk memungkinkan makanan serta minuman masuk menuju lambung dan dicerna. Setelah makanan atau minuman masuk ke lambung, katup tersebut akan menutup agar isi lambung tidak naik ke kerongkongan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tetapi, penderita GERD katup tidak dapat menutup dengan baik sehingga isi lambung, termasuk cairan asam lambung, naik ke kerongkongan. Alhasil, lama-kelamaan kerongkongan akan mengalami peradangan atau iritasi.

Menurut dr. Amanda Pitarini Utari, Sp.PD-KGEH dari Brawijaya Hospital Saharjo, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Pasalnya, GERD tidak serta merta menyebabkan kanker lambung begitu saja.

“Asam lambung tidak begitu saja menyebabkan kanker. Memang salah satu gejala kanker lambung ya asam lambung. Butuh waktu yang lama, mungkin bisa beberapa tahun asam lambung baru bisa akhirnya menyebabkan kanker. Tetapi itu balik lagi bagaimana faktor risikonya, pola hidup yang dijalani penderita seperti apa,” katanya.

Walaupun demikian, bukan berarti penyakit asam lambung boleh dianggap remeh. Seperti diketahui, penyakit asam lambung yang lama tak disembuhkan berpotensi menyebabkan komplikasi sebab asam lambung yang naik ke kerongkongan menimbulkan luka pada dinding kerongkongan. Luka tersebut dapat semakin meluas dan akhirnya menyebabkan penyempitan kerongkongan bawah.

Akibat luka tersebut, penderita juga menjadi sulit menelan makanan. Kondisi ini juga dapat memicu terjadinya esofagus barrett, yaitu penyakit yang berisiko menimbulkan kanker esofagus atau kerongkongan.

“Asam lambung juga bisa menyebabkan kanker esofagus atau kerongkongan karena itu tadi. Jadi, harus disembuhkan dengan pengobatan segera, jangan dibiarkan sampai parah,” tutur Amanda.

Lantas, bagaimana dengan kopi yang dianggap sebagai pemicu asam lambung dan kanker? Amanda menyebut sejauh ini minum kopi tidak masalah asal tak berlebihan. Justru, konsumsi kopi memberikan manfaat bagi tubuh, terutama jantung.

“Tidak masalah, asalkan tidak berlebihan konsumsinya. Kalau berlebihan bisa sembelit juga. Kalau diare, jadi gangguan ke saluran pencernaannya,” ujar Amanda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus