Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Fatty liver istilah mengenai kondisi lemak menumpuk di hati. Terlalu banyak lemak di hati bisa menandakan masalah kesehatan, dikutip dari Healthline. Sebab, hati organ yang memproses nutrisi dari makanan dan minuman. Hati juga menyaring zat berbahaya atau kandungan racun dalam darah.
Apa itu hati berlemak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terlalu banyak lemak di hati berakibat peradangan. Konsumsi alkohol berlebihan bisa mengubah proses metabolisme di hati. Penyakit hati berlemak yang dialami peminum alkohol disebut alcoholic fatty liver disease (AFLD). Sedangkan orang yang tidak minum alkohol disebut nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD).
Mengutip Cleveland Clinic, orang yang tidak banyak minum alkohol, tersebab tubuh tidak cukup efisien untuk metabolisme lemak. Biasanya orang yang tidak mengonsumsi alkohol, tapi mengalami hati berlemak antara lain dipengaruhi masalah berat badan atau obesitas. Riwayat diabetes tipe 2 atau resistansi insulin juga mempengaruhi penyakit hati berlemak. Kondisi tekanan darah tinggi dan gangguan kolesterol juga rentan mengalami hati berlemak.
Risiko penyakit hati berlemak bisa dicegah atau sembuh melalui perubahan gaya hidup. Adapun 7 persen hingga 30 persen orang dengan kondisi fatty liver memiliki kondisi yang semakin memburuk. Proses kondisi yang menurun melalui empat tahap. Pertama, ada penumpukan lemak berlebih di hati.
Lemak hati tak berbahaya jika tidak berkembang. Kedua, steatohepatitis selain kelebihan lemak peradangan hati. Ketiga, fibros atau peradangan terus-menerus di hati yang telah menyebabkan jaringan parut. Namun, secara umum hati masih bisa berfungsi normal. Keempat, sirosis jaringan parut hati telah meluas, mengganggu kemampuan organ itu untuk berfungsi. Tahap ini yang paling parah dan tidak bisa diubah.
Mengutip Healthline, orang dengan penyakit fatty liver biasanya tak merasa ada gejala sampai penyakit berkembang menjadi sirosis hati. Gejalanya, antara lain:
- Sakit perut atau rasa penuh di sisi kanan atas perut.
- Mual, kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan.
- Kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan
- Perut dan kaki bengkak.
- Kelelahan ekstrem atau kebingungan mental.
- Tubuh merasa lemah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.