Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah ramai dibicarakan karena berat badannnya turun drastis, aktor dan pembawa acara Indra Bruggman akhirnya membuat pengakuan bahwa ia mengalami hipertiroid. Melalui akun Instragram miliknya, Indra menjelaskan dirinya sedang dalam masa pengobatan dan pemulihan dari penyakit tersebut.
Apa Itu Hipertiroid?
Melansir Cleveland Clinic, hipertiroid adalah suatu kondisi di mana tiroid menghasilkan dan melepaskan lebih banyak hormon dari yang dibutuhkan tubuh. Hormon utama yang dihasilkan oleh tiroid termasuk triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4).
Gejala Hipertiroid
Hipertiroid dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Beberapa gejala khas dari penyakit ini antara lain :
- Jantung berdegup kencang (palpitasi)
- Merasa gemetar atau gugup
- Penurunan berat badan
- Nafsu makan meningkat
- Diare atau sering buang air besar
- Perubahan visi
- Kulit menjadi hangat dan lembab
- Perubahan siklus menstruasi
- Keringat berlebih
- Sulit tidur
- Pembengkakan dan pembesaran leher akibat pembesaran kelenjar tiroid (gondok)
- Rambut rontok dan rapuh
- Mata menonjol (berkaitan dengan penyakit Graves)
- Kelemahan otot
Penyebab Hipertiroid
Hipertiroid dapat disebabkan oleh beberapa situasi dan kondisi medis, seperti :
- Penyakit Graves
Penyakit graves merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Penyakit ini dipengaruhi faktor genetik atau keturunan.
Jika salah satu anggota keluarga Anda mengidap penyakit Graves, maka terdapat kemungkinan anggota keluarga yang lain juga mengalami kondisi serupa. Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan dan menjadi penyebab sekitar 85 kasus hipertiroid.
- Nodul tiroid
Nodul tiroid adalah benjolan atau pertumbuhan sel di kelenjar tiroid. Benjolan ini jarang bersifat kanker, namun dapat menghasilkan lebih banyak hormon dari yang diperlukan tubuh.
- Tiroiditis
Tiroiditis adalah peradangan kelenjar tiroid. Beberapa orang yang mengalaminya mungkin merasakan sakit, namun beberapa yang lain tidak.
Pada perempuan, tiroiditis banyak terjadi setahun setelah melahirkan. Ketika tiroid tidak dapat pulih, maka akan menyebabkan hipotiroidisme.
- Konsumsi yodium yang berlebihan
Jika individu yang berisiko mengalami hipertiroid mengonsumsi yodium secara berlebihan, maka tiroid dapat menghasilkan terlalu banyak hormon. Kontras yodium intravena dan obat yang mengandung yodium tinggi seperti amiodarone juga dapat menyebabkan hipertiroid.
Faktor Risiko
Selain beberapa kondisi di atas, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko hipertiroid, yakni :
- Jenis kelamin
Melansir Healthline, wanita lebih berisiko mengalami hipertiroid daripada laki-laki. Para ahli percaya hal ini mungkin berkaitan dengan hormon.
- Kehamilan
Kehamilan dapat merangsang hipertiroid pada beberapa orang yang kemudian menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin.
- Usia
Individu di atas 60 tahun lebih berisiko mengalami hipertiroidisme.
- Genetik
Individu dengan riwayat keluarga hipertiroid lebih mungkin mengalami penyakit tersebut, terutama jika dibarengi dengan konsumsi yodium yang berlebihan.
- Memiliki kondisi kesehatan lain
Individu yang menderita diabetes tipe 1, insufisiensi adrenal primer, atau anemia pernisiosa dianggap lebih berisiko mengalami hipertiroid.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca: Tanda Kelenjar Tiroid Tidak Sehat, Awas Hipertiroid atau Hipotiroid
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini