Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi dunia pada 2 Oktober 2019. Sejak itu, 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Batik bukan hanya identitas nasional, tapi juga menampilkan nilai seni dan budaya tinggi dalam setiap coraknya.
Kelestarian batik tidak terlepas dari orang-orang yang berkreasi menciptakan desain kekinian yang disukai generasi saat ini. Mereka ikut mendorong produk batik dapat dikenakan dalam setiap kesempatan.
Di antara sekian produsen batik, yuk kenalan dengan empat kreator lokal batik modern seperti dikutip dari keterangan pers Tokopedia.
1. Warangka Batik
Warangka Batik (Istimewa)
Didirikan pada 2015, Warangka Batik berambisi melestarikan warisan Indonesia ke dalam industri fashion dengan desain berkelas, modern, dan bijaksana. Salah satu ciri khas Warangka Batik adalah mengubah kain batik menjadi pakaian sehari-hari wanita yang minimalis modern namun klasik dan mudah dipakai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Creative Director Warangka Batik, Ryxzy Joehana, mengungkapkan brand ini memiliki idealisme untuk melestarikan batik sebagai sebuah mahakarya kebudayaan asli Indonesia. Dalam proses pembuatan motifnya terkandung makna yang mendalam.
“Di masa sekarang ini, masyarakat Indonesia bukan saja harus bangga ketika menggunakan batik, tetapi juga harus melestarikannya ke anak cucu kita kelak agar ‘nyawa’ dari batik itu sendiri bisa tetap hidup di pangkuan Ibu Pertiwi,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Rianty Batik
Rianty Batik (Istimewa)
Yogyakarta dikenal memiliki budaya batik yang masih sangat kental. Dari kota itulah Rianty Batik berasal. Brand yang diusung pengusaha lokal Yogyakarta, Aditya Suryadinata, tidak hanya memperkenalkan batik pada masyarakat Tanah Air, tapi juga luar negeri.
Menyasar konsumen yang menggunakan batik sehari-hari, Rianty Batik mengusung tema Pesona Budaya Nusantara dimana kami terinspirasi dari warna-warna kehidupan dan berbagai bentuk keindahan nusantara.
“Rianty Batik cocok dipakai di setiap perjalanan konsumen, baik di tempat kerja, pesta, hangout maupun acara penting lainnya. Dengan mengenakan Rianty Batik, kami ingin menumbuhkan rasa percaya diri dan bangga atas warisan budaya nusantara,” kata CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata.
Meski berasal dari Yogyakarta, brand ini bekerja sama dengan ribuan pelaku usaha kecil dan menengah di berbagai daerah, termasuk Solo, Pekalongan, Cirebon, dan berbagai daerah lain yang memproduksi batik.
3. Kencana Pajajaran
Kencana Pajajaran (Instagram @kencanapajajaran)
Batik satu ini berasal dari Bandung. Didirikan pada 2013 oleh Affandi Setiawan, Kencana Pajajaran memberdayakan perajin lokal batik asal Bandung, Cirebon, Solo, dan Pekalongan untuk mengembangkan usaha mereka.
Affandi mengatakan, Kencana Pajajaran berupaya mengubah pandangan orang tentang batik yang identik dengan orang tua dan pegawai. Jadi, ia mengembangkan batik sesuai perkembangan zaman tanpa mengubah pakem pembuatan batik. Produk yang ditawarkan bervariasi mulai dari batik tulis hingga batik print dalam bentuk koleksi kemeja pria, blus, hingga pakaian anak.
“Mengusung tema Beauty In Diversity, Kencana Pajajaran Batik memiliki tujuan utama yaitu membawa warisan budaya Nusantara ke dunia modern tanpa menghilangkan jati dirinya,” ujar dia.
4. Asana Batik
Asana Batik (Instagram @asanabatik)
Suka batik kontemporer? Asana Batik patut dilirik. Brand ini menawarkan pakaian dan aksesoris batik kontemporer untuk pria dan wanita.
Direktur Asana Batik, Melly Novita, mengatakan bahwa kreasi Asana Batik terinspirasi keindahan dan tekstur kain tradisional indonesia yang beraga dengan desain modern. “Asana terus mengembangkan motif dan style batik yang inovatif yang mewakili semangat batik,” kata dia.